"Bicaralah, jika memang ada yang ingin kau bicarakan."
Suara sang raja kembali terdengar, dan kembali sang patih membungkukkan tubuhnya.
"Apakah bisa berbicara di tempat lain, Paduka?" ucap sang patih masih dengan kepala tertunduk.
"Baiklah, ikuti aku!"
Raja Jilian Shailendra segera memberikan isyarat pada sang patih untuk mengikuti dirinya.
Di sebuah tempat yang hanya boleh dimasuki oleh orang- orang yang ingin berbicara serius dengan sang raja, raja Jilian mempersilahkan orang kepercayaannya itu untuk segera bicara.
Kini, mereka sudah duduk saling berhadapan.
Sang raja menatap orang kepercayaannya itu dengan tatapan mata penuh selidik.
"Sebelumnya hamba mohon ampun jika hamba seperti lancang mengatakan ini pada paduka...."
Setelah diminta kembali oleh sang raja untuk bicara, akhirnya orang kepercayaan raja negeri fantasi itu membuka percakapan.
"Katakan saja, apa yang membuatmu ingin berbicara serius seperti itu?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com