"Sekarang apa yang harus aku lakukan? Apakah aku hanya menunggu dirinya sampai sadar?"
Patih Prawiraatmadja menghela napas untuk sesaat. Ia memeriksa lagi keadaan Pangeran Jeelian.
Darah yang keluar dari mulut sang pangeran sudah dibersihkan oleh Virna. Tapi, sang pangeran tidak kunjung sadar. Denyut nadinya berdenyut perlahan, jantungnya juga tidak begitu terasa berdetak. Membuat Virna dan sang patih menjadi khawatir.
Perlahan, Patih Prawiraatmadja mengarahkan telapak tangannya kembali ke puncak kepala Pangeran Jeelian, berusaha untuk memberikan kekuatan pada sang pangeran, agar sang junjungan bisa selamat.
Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh sang patih tidak bisa membuat Pangeran Jeelian sadar. Kedua mata itu tetap tertutup, hingga hal ini membuat pria setengah baya itu mengguncang tubuh sang pangeran.
Melihat sang patih terlihat tidak bisa berbuat apa-apa, Virna semakin was-was.
Ia beringsut mendekati tubuh Pangeran Jeelian yang tertutup selimut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com