"Kau becandakan? Aku akan kehilangan dadaku? Yang benar saja!"
Nyaris histeris, Virna bicara demikian merespon apa yang diucapkan oleh Pangeran Jeelian, hingga Pangeran Jeelian kembali berusaha untuk menenangkan sang gadis.
"Aku bisa mengobatimu, jadi katakan yang sejujurnya, sekarang apakah kau masih merasakan rasa sakit itu, atau tidak?"
Kembali Pangeran Jeelian melontarkan pertanyaan seperti itu, pada Virna dengan raut wajah yang serius.
Virna mengigit bibir. Antara tidak mau bicara dengan ingin berterus terang karena khawatir ia akan kehilangan dadanya jika tidak segera diantisipasi.
"Virna, kau tidak mau bicara? Apakah kau tidak percaya padaku? Kau marah, aku menyentuh dadamu? Baik, aku paham, tapi kau jangan berpikir macam-macam dahulu, aku hanya ingin menolongmu, walaupun...."
"Iya, rasa sakit itu masih ada, rasanya seperti berjalan menembus jantungku, apakah kau bisa mengobatinya? Tapi, bagaimana dengan kondisimu sendiri? Bukankah jika itu kau lakukan, kau akan-"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com