"Kamu sudah kenal dia cukup lama, bukan? Kamu juga sudah tahu sikap dia seperti apa? Aku yang baru kenal saja bisa menilai, Bee itu pria yang baik, aku yakin, kok dia bisa jadi suami yang baik untuk kamu!"
"Kamu tahu, Dokter Farhan, bukan?"
"Teman Pak Hanzie itu?"
Virna mengangguk.
"Memangnya kenapa dengan dia? Makhluk dari negeri fantasi juga?"
"Keturunan, dia anak dari panglima perang di istana Bee, dan!"
"Kasih aku nomor ponselnya, dong!"
Morin menyela kata-kata Virna dengan cepat.
"Kenapa?"
"Duh! Aku itu terobsesi dengan makhluk makhluk seperti itu, Virna! Aku nggak mungkin nikung kamu, ngegebet Bee, kan? Terus aku juga nggak mungkin mengejar Pak Hanzie, mati aku di santet sama cewek dukun itu! Jadi, kalau ada satu aja pria yang tersisa, kasih aku dong buat jatahku mengakhiri jomblo, dia belum punya istri, kan?"
Virna bengong sejadi-jadinya mendengar apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com