webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
30 Chs

Bab 30

Di jitak kepala briyan dengan ke tangan kanannya. Membuat briyan meringis kesakitan. " kamu anak kecil siapa yang izinin dia tinggal di sini lagian dia apa bisa tidur di kamar sempit. Bukanya dia biasa tidur di rumah mewah dengan ranjang sangat besar beda jauh dengan rumah dan kamar tidur di sini. Kamu punya uang jadi lebih baik kamu pergi ke hotel saja jangan tidur di sini" ucap alice berjalan mendekati adrian dengan wajah datarnya.

Adrian hanya terdiam dan tersenyum tipis mendengar ucapan alice. Tanpa menjawab perkataan alice, ia mencoba bertanya pada ibu alice. " kalau menurut ibu boleh tidak aku tidur di sini" ucap adrian memegang ke dua tangan ibu alice dan tersenyum sangat lebar di depannya.

" alice biarkan dia tidur di sini lagian cuma semalam, lagian besok kalian harus berangkat pagi jadi nak adrian gak terburu buru datang ke sinu menjemputmu" kata ibu alice membuat alice terpaksa menerima adrian tidur di ruamhnya.

" baiklah tapi ingat jangan berisik, briyan kalau tidur ngorok dan juga ngiler jadi kamu harus betah tidur sama dia" ucap alice tersenyum terkekeh .

Adrian terdiam membayangkan jika ia tidur dengan briyan, membuat dia berfikir lagi.

" kenapa kamu diam, kalau kamu gak suka bisa tidur di sofa ruang tamu" ucap alice berjalan measuk dengan mendorong perlahan kursi roda ibunya.

Karin menggandeng briyan masuk ke dalam rumah. Tampak adrian masih berdiri di depan rumah alice membayangkan jika ia harus tidur seperti itu.

Adrian tersadar dari lamunannya dan beranjak pergi menuju ke luar gang ia mengambil sesuatu dalam mobilnya. Terfikir di benaknya lebih baik di tidur di dalam mobil. " lebih baik sekarang aku istirahat di sini sebentar, badanku rasanya sangat capek hari ini" ucap adrian mulai berbaring di iursi belakang mobil.

####

Karin dan alice duduk di sofa ruang tamu. Ibu alice sudah berbaring tidur di ranjangnya. Briyan pergi ke kamarnya untuk belajar.

" alice sepertinya adrian tidak ada di depan , mungkin benar katamu dia gak mungkin mau tidur di sini. Atau mungkin dia mendekatimu dengan cara tidur di sini agar selalu ada di sampingmu" ucap karin mencoba menggoda alice.

Alice tersenyum tipis " gak mungkin dia tidur di sini aku tahu dia, dia itu pria jutek nyebelin. Kadang dia baik kadang nyebelin gak mungkin dia mendekatiku" ucap alice .

" sepertinya adrian tidak ada di depan rumah, kemana dia ? Langit sudah mulai gelap ia belum masuk juga lebih baik kamu lihat dia keluar siapa tahu dia masih di luar. Kasian dia lagian juga sepertinya langit tidak bersahabat hari ini" ucap karin

Alice hanya terdiam mencoba melihat ke luar pintu dari tempat duduknya. Sepertinya memang benar adrian tidak ada di depan membuat dia kawatir dalam hatinya." Nanti kalau hujan dia juga balik sendiri lagian dia sudah dewasa bisa ke sini sendiri jadi jangan terlalu kawatirkan dia lagi" ucap alice mencoba menenangkan hatinya.

" baiklah aku ke kamar dulu ya, aku mau ambil ponselku di kamar" karin beranjak dari duduknya menuju ke kamar.

Alice yang tampak kawatir masih duduk di sofa ruang tamu hingga berjam jam. Ia terus menatap ke luar pintu, adrian tidak kunjung kembali terlihat cuaca di luar hujan sangat deras. Ia beranjak berdiri mengambil sebuah payung di depan pintu. Alice mencoba keluar di depan rumah tidak terlihat adrian . Ia yang semakin kawatir adrian di mana berjalan keluar dari gang mencari di setiap sudut namun tidak juga terlihat adrian.

Pandangannya terarah pada sebuah mobil di depannya. " bukannya itu mobil adrian" ucap alice. Ia bergegas menuju mobil itu terlihat adrian tertidur pulas di mobil dengan tubuh menggigil kedinginan.

Ia mencoba membuka pintu mobil itu dan membangunkan adrian.  tanpa sadar adrian menarik tangan kanan alice, membuat alice terjatuh di atas tubuh adrian. Alice mencoba berdiri menarik tangannya pegangan adrian sangat kuat membuat dia hanya bisa terdiam. Ia mencoba menatap adrian saat tertidur membuat ia tersenyum melihatnya. Adrian terlihat begitu manis dan polos ketika ia tertidur. Ia mencoba menyentuh bibis mungilnya, membuat adrian tersadar dari tidurnya. Alice yang terkejut beranjak berdiri dari tubuh adrian.

" kamu ngapain di sini? " ucap adrian dengan nada terkejut melihat alice yang semula di atas tubuhnya.

Alice hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan adrian ia membalikkan badan dan beranjak pergi di tengah guyuran hujan. Ia meninghalkan payungnya di pinggir mobil adrian.

Adrian menatap punggung alice yang mulai beranjak pergi. Ia segera mengambil payung di samping mobilnya dan berlari mengejar alice yang sudah jauh di depannya. " jangan hujan hujan saat malam hari, besok kamu harus bekerja lagi kalau kamu sakit aku yang jadi repot harus ngurusi kamu besok" ucap adrian dari belakang tubuh alice dengan memberi payung alice dari belakang.

" tidak usah perdulikan aku" ucap alice dengan nada cueknya. Ia tampak datar memandang wajah adrian yang sudah berdiri si sampingnya.

" lebih baik kamu sekarang jalan dan segera masuk ke rumah" ucap adrian dengan wajah datarnya tanpa memandang wajah alice. Alice mulai melangkahkan kaki berjalan menuju rumah.

Adrian terus menhikuti setiap langkahnya dengan payung di tangan kirinya.

" kamu sudah sampai cepat masuk. Aku akan kemabali lagi ke mobil" ucap adrian. Alice memegang tangan kanan adrian membuat langkah kakinya terhenti. Ia membalikkan badan dan melihat ke arah alice.

" tidurlah di sini, di luar sangat dingin. Kamu bisa tidur di sofa atau di kamar briyam" ucap alice dengan wajah masih terlihat datar tanpa senyum sedikitpun. Perlahan ia melepaskan tangan adrian dan bergegas pergi menuju kamar.

" cepat masuklah dan istirahat" ucap alice tanpa memandang adrian di belakangnya.

Adrian tersenyum tipis. Adrian mencoba membatingkan tubuhnya, entah kenapa alice selalu muncul di fikirannya membuat ia kesulitan untuk tidur. Ia mencoba memejamkan matanya dan melupakan semuanya hingga ia tertidur pulas.

Alice berjalan dengan tangan membawa selimut tebal, mendekati adrian yang sudah tertidur di sofa. Ia melihat adrian menggigil kedinginan membuat alice merasa kasian dengannya. Dia mendekati adrian, ia memberikan selimut tebal itu menutupi sekujur tubuh adrian. Alice duduk di bawah sofa melihat adrian yang sudah tertidur pulas ia kencoba menyentuh rambut adrian yang menghalangi matanya.

Adrian yang masih tertidur tanpa sadar menarik tangan kanan alice hingga bibir mungil alice tepat mencium bibir adrian. Alice memandang mata adrian dari dekat ia sangat terkejut dan menarik tangannya bergegas pergi menuju kamarnya.