webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
30 Chs

Bab 21 Muncul Perasaan itu

" Gak jadi, aku ngantuk mau tidur dulu" pungkas alice dengan tangan menarik selimut di bawah kakinya. Ia mencoba memejamkan mata agar tidak terlihat kalau ia bohong di depan karin.

Karin yang lebih paham tentang sahabatnya itu membuaka selimut yang membalut tubuh alice. Ia menarik tangannya agar ia duduk kembali di sampingnya. Meski alice meronta karin tetap memaksa sahabatnya itu agar dia membagi cerita dengannya.

" ayolah alice bangun, aku tahu kamu bohong cepat cerita denganku" pungkas karin dengan nada lembutnya pada alice. Dengan wajah cemberutnya ia terus menarik tangan alice agar cepat bangun.

Alice dengan wajah terpaksa ia beranjak bangun dan duduk di samping karin , ia mengerutkan wajahnya terlihat ia sangat malas untuk bangun.

" baiklah aku cerita sekarang. Menurutmu hati dengan mata kamu milih yang mana" kata alice memandang ke arah karin yang duduk di sampingnya dengan selimut menutupi ke dua kaki mereka. Karin yang sempat lama untuk berfikir sejenak membuat alice mencoba tidur lagi. Namun karin menarik tangan alice agar tidak berbaring tidur.

" jangan tidur lagi, baiklah aku jawab" pungkas karin tersenyum manis ke arah alice.

Dengan wajah malasnya alice mulai menatap karin mencoba mendengarkan pendapat karin untuknya.

" kalau aku lebih memilih mata. Karena awal kita jatuh cinta itu dari mata dan turun ke hati. Sedangkan kalau kamu pilih hati tapi mata kamu berkata lain berarti itu cuma isyarat hatimu saja hatimu sebenarnya gak serius menyukai dia. Karena pasti itu hanya pilihan hatimu sementara. Dan lagian juga kamu percuma pilih hati jika mata kamu memandang yang lain itu sama saja bohong. Ikuti pilihan matamu memandang kamu akan menemukan cinta sejatimu disitu. Dan sekarang aku tahu kamu suka sama adrian ya" kata karin dengan senyum cerianya mulai menggoda alice.

Alice mengerutkan bibirnya dan mulai menarik selimut tebalnya ke seluruh tubuh tanpa menghiraukan ucapan karin.

Karin yang sangat penasaran dengan pilihan alice terus menggoyangkan tubuh alice agar dia menjawab pertayaannya. Alice hanya terdiam pura pura tidur. mulai kesal dengan karin yang terus menggodanya ia berteriak ke karin dari balik selimut tebalnya.

"Apa sih karin, pertanyaanmu sudah aku jawab besok aku jawab lagi kalau aku sudah memikirkan jawabannya. sekarang aku mau istirahat sudah jangan menggangguku lagi" pungkas alice dari balik selimut itu.

Karin berbaring di samping alice di tariknya selimut di kakinya ke seluruh tubuh mungilnya itu. Ia terus berfikir tentang alice. Ia sangat penasaran siapa yang di maksud alice tadi adrian atau arya atau mungkin dia punya yang lain. Ia mencoba berbicara dengan alice dari balik selimut itu.

" alice kamu sudah tidur" tanya karin dengan nada pelan berbaring ke kiri melihat ke arah alice.

" apa sih karin, kamu mau tanya lagi sudah aku bilang besok aku akan jawab. Tapi kalau aku sudah mastiin jawabanku" jawab alice dengan mata yang masih terpejam. Karin sudah mulai menyerah bertanya pada alice.

ia mencoba memejamkan matanya dan mulai tertidur pulas di samping alice.

Alice mencoba melihat ke arah karin yang sudah tertidur pulas, di bukanya selimut itu perlahan dari tubuh mungilnya.

Ia mulai duduk di ranjangnya memikirkan tentang apa yang di bilang karin tadi. Alice mencoba mencari jawaban dari dalam hatinya siapa yang sebenarnya ia suka.

Di fikirannya terbayang adrian saat ia bersama adrian dan saat dia memandang adrian semua terasa sangat nyaman, namun muncul sosok audy di fikiran alice membuat dia tersadar dari lamunannya.

Alice mengacak acak rambut panjangnya hingga terlihat sangat berantakan.

" kenapa adrian, lagian dia sudah punya audy di sampingnya" pungkas alice.

Ia mencoba membayangkan arya jika bersamanya. Ia terus berandai andai dengan arya pria yang di pilih hatinya itu. Ia membayangkan jika bisa berkencan dengan arya. Alice terus tersenyum membayangkan arya. Tanpa sadar di balik bayangannya terlihat karin mendekati arya dan menarik tangannya. membuat dia sontak kaget dan terbangun dari lamunannya.

Alice sangat paham pilihannya arya dan adrian sudah ada yang suka ia tidak mau menyakiti hati orang itu.

" masih banyak pria lain yang mungkin mau sama aku, lagian aku juga gak mau menyakiti hati audy dan karin. Lebih baik aku fokus sama ibu dan adikku dulu"

Alice kembali menatap karin di sampingnya yang sudah tidur pulas dari tadi. Ia membaringkan badan dan mulai memejamkan mata bulatnya.

###

Di pagi hari yang cerah tampak karin sudah terbangun dan bersiap untuk kerja lagi. Ia segera bergegas mengambil baju kerjanya yang di gantung di dalam lemari. Ia melihat ke arah pintu kamar mandi terlihat alice belum juga keluar dari kamar mandi.

" alice cepetan kita sudah mau telat ni,aku keluar dulu ya siapin bubur buwat ibu dan juga bawakan bekal briyan. Kamu cepat turun jangan lama lama di kamar mandi" teriak karin.

Suara karin yang terngiang masih tidak membuat alice cepat keluar dari kamar mandi. Alice terus bernyanyi di dalam kamar mandi.

kaca jendela kamar alice sudah terbuka. adrian masuk ke kamar alice dari jendela yang terbuka itu.

Ia mencoba mencari alice namun ia tidak melihat siapapun di kamarnya.

Ia mendengar suara wanita menyanyi dari dalam kamar mandi.ia mencoba mendekati kamar itu menguping di balik pintu mendengarkan suara siapa di balik kamar mandi itu.

Tanpa sadar pintu itu mulai terbuka, adrian yang masih tetap dalam posisinya tak menyadari alice di depannya.

Alice menatap adrian di depannya terkejut dan mulai berteriak sangat kencang. Sampai terdengar hingga keluar kamar alice.

Adrian yang terkejut mendengar teriakan alice dengan sigap menutup mulut alice dan masuk ke kamar mandi di tutupnya pintu kamar mandi itu perlahan dengan kaki kanannya. Adrian mendengar seuara langkah kaki yang masuk ke dalam kamar alice.

" alice kamu kenapa teriak, kamu gak papa kan?" Tanya karin berjalan masuk menuju kamar mandi .

Alice menatap adrian dan melepaskan tangan adrian dari mulutnya perlahan. " aku gak papa tadi ada kecoa aku terkejut jadi teriak, sekarang sudah pergi kecoanya" teriak alice pelan.

" baiklah, aku pergi dulu kamu cepat keluar makan dulu" teriak karin yang mulai berjalan keluar dari kamar alice.

Alice kembali melepaskan tangan adrian dari pundaknnya.ia merasakan desiran nafas adrian yang sepertinya sangat tergesa gesa. Ia menatap lembut wajah adrian di hadapannya membuat ia terasa nyaman.

Ia pertama kali melihat wajah adrian sangat dekat terlihat jelas mata sipitnya itu. Dan bibir mungilnya yang begitu menggoda. Wajah putih yang membuat ia semakin sempurna di buatnya. Dia terus menatap setiap sudut wajahnya .