webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
30 Chs

Bab 14 Cinta pertama Adrian

Alice duduk kembali di samping arya, " jadi mereka sudah pacaran" kata audy tanpa memandang ke arah arya.

" mungkin begitu, aku menyuruhnya untuk melupakan mia pacarnya dulu. Dengan bersenang senang dengan audy pasti dia bisa melupakan mia perlahan" kata arya yang masih terus memakan makanannya.

" jadi cowok jutek nyebelin itu punya cinta pertama juga, aku kira cowok seperti dia gak punya mantan pacar" kata alice mencoba tersenyum ke arah arya.ia melanjutkan makannya lagi.

" dia itu sebenarnya sangat baik, tapi semenjak di tinggal mia di jadi berubah sifatnya sangat dingin terhadap para wanita. Tapi cuma sama audy dia mau berbagi dan bercerita. Karena audy adalah teman masa kecilnya dan masa sekolah adrian mereka selalu bersama. Sebenarnya adrian juga sangat baik ia tidak pernah perdulikan status seseorang jika berteman" ucap arya bersandar di tembok belakangnya.

Terbayang di otak alice kejadian saat adrian menyentuh tangannya dan menatap matanya.

Ia juga membayangkan kejadian tadi waktu di mobil adrian memang terilahat sangat baik.

" alice kamu gak papa kan" kata arya menepuk pundak alice.

Alice tersadar dari bayangannya tentang adrian

" aku gak papa, aku pergi dulu ya. Aku masih ada tugas bersih bersih lagi" kata alice beranjak berdiri dari tempat duduknya. Ia mencoba melangkah pergi di pegang pergelangan tangan alice aleh arya.

" tunggu" kata arya. Alice menoleh ke arah arya

" ada apa?" Kata alice memandang arya.

Tanpa menjawab arya beranjak berdiri ia mendekatkan mukanya ke arah alice.

Alice yang terlihat gugup ia menatap mata arya yang begitu dekat. Ia mengira arya akan menciumnya dia menutup matanya perlahan.

Ternyata arya mengambil sisa makanan di bibir alice.

" ada sisa makanan" kata arya memandang dan tersenyum menatap alice.

Alice membuka mata dan tersenyum malu memandang arya. Ia berlari menjauhi arya.

Arya tersenyum memandang punggung alice yang berlari menjauh darinya.

###

Alice tidak lagi masuk ke kantor adrian ia segera membereakan tugasnya seperti biasa.

Hingga Hari sudah mulai malam alice segera bersiap untuk pulang. Ia mamasukkan bajunya ke dalam loker dan segera pergi dari kantor.

" hari ini sangat melelahkan ada tambahan jam lagi" kata alice berjalan kerluar kantor. Telihat mobil arya sudah berada di depan kantor. Ia melihat arya berdiri di samping mobilnya .dengan tangan memegang ponselnya.

Alice mencoba berjalan mendekati arya

" arya kenapa kamu ada disini" kata alice.

Arya menoleh ke arah alice, di masukkan ponsel ke saku celananya.

" udah cepat masuk, aku mau antar kamu pulang sekalian aku mau jenguk ibu kamu" kata arya. Arya yang masih berdiri di samping mobilnya di bukanya pintu mobil itu.

" baiklah" Alice tersenyum mamandang arya.ia langsung masuk ke dalam mobil arya.

Adrian yang berdiri jauh di belakang alice melihat  alice masuk ke mobil arya. Ia yang penasaran berjalan keluar kantor. Sampai di depan pintu masuk kantor mobil itu sudah melaju kencang. Ia hanya menatap mobil itu dari kejauhan.

" apa mereka berdua pacaran" kata adrian yang masih menatap laju mobil itu.

Audy berjalan mendekati adrian di depan kantor " adrian ternyata kamu disini, ayo kita pulang" kata audy menggandeng tangan adrian. Tanpa bicara adrian berjalan menuju ke parkiran . Setiap langkahnya adrian hanya terdiam memikirkan soal arya dan alice tadi. Audy yang masih terus berbicara namun adrian tak menghiraukan apa yang di bicarakan audy.

Adrian yang mulai tersadar dari lamunannya. Ia menatap audy mencoba tersenyum ke arahnya.

Ia berjalan mendekati mobilnya. Di bukanya pintu mobil itu perlahan.Mereka segera masuk ke dalam mobil.

Mobil adrian perlahan keluar dari parkiran kantor.

Di perjalanan ia melihat arya dan alice baru keluar dari sebuah mini market dengan membawa berbagai belajaan di tanganya. Audy yang menyadarinya mencoba melihat ke arah luar kaca mobil. Ia mencoba melihat adrian dan bertanya padanya

" adrian kamu lihat arya sama tu wanit. Mereka benar benar serasi ya" Kata audy melihat alice dan arya dari balik kaca mobil itu.

Adrian hanya terdiam memandang ke luar. Ia segera menjalankan mobilnya lebih cepat agar arya dan alice tak mengetahuinya.

1 jam perjalanan ia sampai di rumah mewah audy,

Ia berhenti tepat di depan gerbang rumah audy.

" makasih ya" kata audy tersenyum ke arah adrian ia mendekat ke arah adrian dan mencium pipi kiri adrian.

Adrian yang tak menyangka audy mencium pipinya ia memandang ke arah audy.

Audy merasa malu di bukanya segera sabuk pengaman di tubuhnya ia segera turun dari mobil adrian.

Audy berdiri di depan gerbang rumahnya. Ia melambaikan tangan ke arah adrian yang masih di dalam mobil itu.

" bye, hati hati ya" kata audy tersenyum ke arah adrian.

Adrian membalas lambaian tangan audy dan tersenyum ke arahnya. Ia segera menjalankan mobilnya. Telihat mobilnya melaju sangat cepat.

###

Di sisi lain arya dan alice sedang makan bersama dengan keluarga alice termasuk dengan sahabatnya karin.

" masakan karin ternyata enak juga ya" kata arya dengan terus makan masakan karin.

" ya jadi masakanku gak enak ya" kata alice mengerutkan bibirnya memandang ke arah arya.

Briyan adiknya ibunya serta karin tertawa melihat alice.

" memang benar masakan kak karin enak tau kak, mending kakak coba nih" kata briyan di ambilnya satu sendok makanananya di suapkan ke mulut alice. Tanpa bicara lagi alice terdiam merasakan masakan karin.

" ternyata memang benar enak" kata alice dalam hati.

" ya sudah aku gak mau masak lagi, lebih baik kalian makan biar karin yang masak " kata alice mengerutkan bibirnya ia kenundukkan mukanya tanpa senyum sedikitpun.

Ibu alice memandang alice dan menyentuh paha alice.

" alice jangan seperti itu, mereka kan cuma bercanda" kata ibu alice.

Alice hanya terdiam mengerutkan bibirnya. Arya memandang ke arah ibunya. Ibunya memberi kode arya agar mendekati alice

Arya berjalan mendekat ke arah alice di dorongnya kursi roda ibu alice perlahan ke samping tempat duduk karin.

Tangannya meraih kursi plastik di kiri alice ia duduk di depan alice mencoba memandang matanya.

" meskipun masakan karin enak, tapi lebih enak masakan kamu kok" kata arya mencoba menghibur alice.

Alice hanya terdiam mengerutkan bibirnya tanpa memandang arya di depannya.ia tak menghiraukan ucapan arya padanya.

" alice apa kamu marah ya" kata karin menyentuh pundak alice.

Alice menepis tangan karin dari pundaknya ia terus mengerutkan bibirnya.

" alice kamu kenapa, kita tadi cuma bercanda " kata arya memegang ke dua tangan alice. Dengan segera Alice melepaskan tangan arya dari tanganya.

Alice mencoba melihat ke arah arya, memandang ibu adiknya serta karin ia tidak tega melihat raut wajah mereka terlihat sangat sedih.

" ha.ha. lihat wajah kalian... aku kan cuma bercanda" kata alice sambil tertawa.

" alicee kamu??" Teriak karin menahan emosinya melihat candaan alice.

" sudah jangan marah ya, kalian terliahat begitu serius tadi, mana mungkin aku marah sama kalian memang masakan karin lebih enak. Wajah kalian gak usah serius gitu sekarang kita lanjutkan makannya" kata alice tersenyum ke arah mereka.

" awas ya kamu alice" kata arya memandangnya

Mereka makan dengan lahapnya,

Hingga semua makanan di meja habis. Alice tak langsung membereskan piring sisa makanan. Alice,arya, karin briyan serta ibunya bercanda satu sama lain mereka terus bermain dan tertawa bersama hingga larut malam.

Alice yang asyik tertawa tak sadar arya terus menatapnya.

ZAlice membawa ibunya masuk ke dalam kamar, ia membantu ibunya berbaring di ranjangnya.

" ibu selamat tidur ya" kata alice. Di ciumnya kening ibunya.

Ibunya hanya tersenyum memandang ke arah +

alice. Alice berjalan mematikan lampu kamar dan pergi dari kamar ibunya.

Terlihat karin, arya dan brayen yang masih terus bercanda. Ia berjalan segera membereskan piring sisa makanan di atas meja. Tanpa menghiarukan alice mereka terus bermain dan tertawa bersama.

Alice membawa semua piring ke dapur ia mencuci satu persatu piring itu hingga bersih. Ia mencoba melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 11.00 malam.

alice bergegas keluar dari dapur. " briyan cepat tidur sudah malam" teriak alice berjalan mendekat ke arah briyan.