webnovel

CERITA 74

"Bos, apa ini nggak masalah bos? bukankah calon menanti bos itu Gay? dan belum ada berita kan kalau dia sudah bebas dari penjara? bagaimana bisa sekarang dia akan menikah dengan filia? filia juga.. bukannya dia baru saja putus dari Roy? filia sama Roy kan sering putus nyambung putus nyambung?" tanya Denny penasaran karena pagi-pagi sekali adam menelponnya agar menggantikannya untuk segala kegiatan hari itu karena dia harus menghadiri pernikahan putrinya.

"jangan ngaco kamu.. jangan percaya gosip tentang menantuku.. dan jangan mendoakan yang aneh dengan pernikahan putriku.. mereka itu menikah karena saling mencintai." kata adam kesal pada pertanyaan- pertanyaan Denny sekretarisnya.

"apaan.. jangan percaya gosip.. padahal bos sendiri yang percaya gosip" cela Denny pelan seperti bercerita pada dirinya sendiri dan mendapat pelototan dari Adam.

"awas kamu den.. beruntung hari ini aku sedang bahagia. harapan dan impianku terwujud den.. masa depan bisnis kita akan semakin cerah.. dan yang paling utama kebahagiaan anakku. filia terlihat cantik dan cerdas di samping Prayoga yang tenang. mereka begitu cocok. pokoknya anak itu sekarang tak perlu menjadi orang lain untuk dicintai. hanya aku sedikit aneh dengan pernikahan mereka ini, kenapa harus membuat terpisah, kenapa pestanya harus dibuat nanti.. apa sih yang di pikir anak itu.. dasar filia" kata adam bahagia tapi masih sedikit khawatir.

Dan akhirnya pernikahan Prayoga dan Filia selesai. pernikahan itu walau hanya sederhana dan hanya di hadiri keluarga dekat saja tapi berlangsung dengan penuh hikmat dan romantis, Prayoga tersenyum sambil meneteskan air mata saat mengucapkan janji pernikahannya, dan tiya filia tanpa malu dan ragu langsung memeluknya penuh bahagia. semua orangpun ikut bertepuk tangan dengan bahagia. Hari itu tiya filia Sah menjadi istri Prayoga.

selesai itu mereka semua makan bersama dan akhirnya pulang ke rumah masing-masing. dan prayoga yang masih tinggal di hotel, kembali ke hotel bersama istrinya.

"tiya istriku sayang.. malam ini aku ingin tidur memelukmu dan aku ingin lebih... boleh kan?" bisik manja prayoga pada tiya filia. saat menutup pintu kamarnya dia langsung memeluk tiya filia dari belakang.

"iya boleh tapi mandi dulu" kata tiya filia terdengar tenang padahal jantungnya berdetak kencang sekali, antara bahagia dan gugup.

"tiya sayang, ada apa?.. kamu takut ya?.. jangan khawatir.. ini juga yang pertama buatku, kita belajar sama-sama ya.." kata prayoga lembut, saat dia memeluk tiya filia dia bisa merasakan kegugupan tiya filia. perkataan prayoga itu dijawab tiya filia dengan anggukan kepala dan akhirnya mereka memulai kegiatan malam pertama itu dengan saling mencium dengan lembut dan mesrah.