webnovel

CERITA 63

"apa yang ingin kau cerita?" tanya adam ketika dia telah duduk bersama putrinya di teras rumah mereka sesuai janjinya.

"tapi ayah jangan sakit lagi ya.." kata tiya filia pelan. dia menatap ayahnya penuh sayang. menyadari tatapan putrinya adam dengan lembut mengusap kepala putrinya.

"kenapa? kau ingin membahas saudaramu?" tanya adam, dia teringat kejadian dulu, waktu itu karena istrinya sedang sibuk mengurus kecelakaan ayah dan kakaknya, dia jadi membawa anak kembarnya kekantor, dua anak itu bermain disekitar kantornya. Satu kali anak laki-lakinya membuat membuat kenakalan dan langsung dimarahinya habis-habisan. kesibukan dan jiwa muda membuat adam cepat marah dan tak bisa menguasai emosinya. Dan sore harinya anak laki-lakinya itu hilang dan tak bisa ditemukan lagi. Kesedihannya dan rasa bersalahnya membuat dia sakit.

"ayah.. waktu itu thio sepertinya di culik oleh musuh ayah..ayong. Jadi itu bukan kesalahan ayah.." Kata tiya filia karena dia melihat kilatan kesedihan di mata ayahnya.

"filia.. ayah selalu mengatakan agar jangan menuduh sebelum punya bukti." kata adam tenang.

"soalnya thio masih hidup ayah, aku telah bertemu dengan orang yang melihat thio saat dia remaja dan sampai beberapa bulan yang lalu, tapi thio sekarang hilang ingatan ayah" kata tiya filia, adam menatap putrinya sesaat tapi kemudian dia tersenyum kecut.

"ayah juga selalu berharap dia masih hidup filia..dan semoga kami masih bisa bertemu lagi." adam menarik nafasnya dalam-dalam, dadanya terasa sesak tapi dia harus tegar.

"ayaaah.. " kata tiya filia dan dia memeluk ayahnya. ayah dan anak itu menangis bersama tanpa suara.