webnovel

CERITA 58

"jadi kalau aku gay ada masalah untukmu?" tanya prayoga, dan tiya filia jadi teringat yang di katakan didy saat dia mabuk waktu itu, kakaknya membenci banci.

"ah bukan seperti itu.. maaf kalau aku mencampuri urusanmu.." kata ivan terlihat kesal dan dia langsung meneguk minumannya.

"kamu nggak minum bir?" tanya prayoga dia telah menyadari sesuatu.

"oh.. nggak. aku lagi mencoba minuman daerah disini.. kau ingin mencoba ini?" tanya ivan sambil menyodorkan botol minuman yang sedang di minumnya pada prayoga.

"kenapa kau nggak bir itu?" tanya prayoga mengulang pertanyaannya. kali ini suaranya dan wajahnya berkesan mengancam. Tiya filia merasa aneh tapi juga menjadi waspada.

"bir itu kesukaanmu bukan aku. lagi pula aku sedang mencoba minuman baru, kalau minumanku habis pasti aku akan minum bir itu juga" kata ivan berusaha terlihat santai.

"kenapa kau nggak mencampurnya dengan minuman barumu itu?" tanya prayoga lagi. tiya filia yang melihat ivan mulai terganggu dengan pertanyaan- pertanyaan prayoga itu ingin memarahinya tapi ketika dia melihat ke arah prayoga DEG.. prayoga berubah, dia yang biasanya terlihat santai dan manja, ini terlihat tegang dan waspada. ada apa ini pikir tiya filia. Prayoga dan ivan saling menatap.

"ada apa denganmu prayoga?!" kata ivan dia tersenyum dengan paksa.

"itu yang ingin ku tanyakan. ada apa denganmu? apa yang sedang kau rencanakan? apa masalahmu denganku? kau ingin membunuhku? atau kau ingin menjebakku seperti waktu itu?" tanya prayoga tegas, dia telah berdiri dan dengan lembut tangannya membawa tiya filia berdiri dibelakangnya.

"apa maksudmu prayoga? aku kurang mengerti dengan perkataanmu?" ivan juga ikut berdiri.

"aku sebenarnya ingin ikut dalam permainanmu.. tapi itu berbahaya untuk orang yang kusayangi.." kata prayoga semakin waspada. tiya filia melihat para pengawal prayoga yang berniat berdiri juga, tapi mereka bukannya berdiri mereka malah terjatuh pingsan dan DEG.. tiya filia jadi sadar dengan keadaan mereka sekarang.