webnovel

CERITA 53

Tiya filia teringat cerita ayahnya kalau ayong menganggap ayahnya musuh.

"kalau menurut aku, ayong itu yang menculik thio karena dendam pada ayahku dan kemudian menyimpannya di kapal itu. dan disaat kapal itu terbakar, ayah angkatnya thio menolongnya dan meloloskan diri bersamanya.. itu juga kemungkinan penyebab thio agak trauma dengan laut dan jadi lupa ingatan. tapi karena ayah angkat thio takut di tuduh menculik thio dia membawanya pergi menghilang. bagaimana masuk akalkan?" kata tiya filia seperti mendapat pencerahan.

"masuk akal. tapi kenapa ayong dan ayah mertuaku bisa musuhan?" tanya prayoga.

"maksudmu ayah mertua?" tiya filia balik bertanya.

"ya ayah adam lah tiya sayang.. siapa lagi" kata prayoga sambil tersenyum manis, dia sekarang tidak takut pada tiya filia.

"idih.. siapa yang mau menikah denganmu?!" protes tiya filia dengan kesal, tapi wajahnya memerah dan jantungnya berdetak dengan cepat.

"tiya bagaimana menurutmu, apa kita menikah setelah kasus ini selesai atau kita menunggu setahun lagi? kalau sekarang umurmu kan baru 24 tahun jadi kalau setahun lagi pas 25" kata prayoga serius tak peduli dengan protes tiya filia tadi.

"hei bodoh aku nggak mau menikah denganmu.. dasar gila!" protes tiya filia lagi, dan hendak pergi meninggalkan prayoga, tapi tangan prayoga lebih cepat dia menahan tangan tiya filia.

"jangan pergi.. cerita kita belum selesai" tahan prayoga memohon.

"cerita kita udah selesai, aku nggak mau bicara sama kamu!" kata tiya filia dan menarik tangannya dari genggaman prayoga. tapi gerakan prayoga begitu cepat dan telah berdiri didepan tiya filia dan memeluknya. Tiya filia terdiam sesaat dan sempat menyukai pelukan itu, tapi kemudian dia sadar.

"hei.. lepaskan aku!" protes tiya filia.

"nggak mau, aku nggak akan pernah mau melepaskan tiya" kata prayoga merengek.

"lepas atau aku teriak?!" geram tiya filia. dengan wajah memberenggut prayoga akhirnya melepaskan tiya filia.

"aku nggak suka tiya melepaskan tanganku" kata prayoga pelan, wajahnya yang dibuat memberengut terlihat lucu dimata tiya filia, dan secara spontan tiya filia jadi mencium pipi prayoga. prayoga kaget wajahnya langsung tersenyum bahagia.

"tiya menciumku? aku mau lagi.." kata prayoga.

"kalau mau lagi, kamu harus duduk lagi di sana.. dan kita akan melanjutkan cerita kita merencanakan rencana kita selanjutnya" kata tiya filia dan mendorong prayoga menjauh darinya.