webnovel

CERITA 4

Satu Bulan Kemudian.

"Didy?! Hei.. sedang apa kamu di sini?" Tiya Filia menyapa seorang laki-laki yang sedang mabuk disebuah bar. malam itu tiya filia datang ke bar karna teman-temannya mengatakan kalau pacarnya punya selingkuhan seorang pelayan bar, dan dia datang untuk membuktikan, dia tak pernah percaya perkataan orang-orang kalau belum melihat sendiri.

"kamu siapa?! urus saja urusanmu.." kata laki-laki mabuk itu yang bernama Didy. walaupun terdengar kasar tapi karna orang mabuk berat yang bicara nada bicara jadi lambat dan mendayu.

"Hei.. Dy.. aku Tiya.. Tiya Filia teman kamu.." Tiya filia berusaha membuat temannya ingat.

"kamu nggak mungkin tiya filia, aku tahu tiya filia itu.." kata didy dan karna dia sedang mabuk kepalanya kembali tertidur keatas meja.

"Aku Tiya filia temanmu bego!!.. kita baru lulus kuliah, baru dua tahun tak bertemu dan kau sudah lupa dengan temanmu ini?!" Tiya filia mengangkat kepala didy agar melihat kearahnya. Dan benar temannya itu jadi mengenalnya, dia tersenyum dan manggut-manggut.

" iya benar kamu Tiya teman aku.. tapi rasanya aneh rambutmu di panjangkan begitu, kamu juga sekarang pake makeup.. terlihat seperti banci tau!.. kenapa sih kakakku harus membenci banci.. aku jadi takut.. aku orang bersalah.." kata didy yang mabuk itu dan mulai mengoceh sendiri, kemudian dia meneguk lagi minumannya. Tiya filia awalnya tersinggung dikatai banci, tapi kemudian dia merasa aneh dengan temannya.

"hei dy.. pelan-pelan.. kamu kenapa dengan banci? kamu bikin salah apa pada banci?!" tanya tiya filia penasaran dan menepuk pundak temannya itu. Didy mabuk sepertinya ada urusannya dengan yang dia katakan itu.

"hei tiya.. urus saja urusanmu sendiri.. oh iyaa aku tau pasti kamu kesini karna mencari pacarmu kan.. kamu itu nggak pernah percaya kata orang kalau pacarmu selingkuh.. padahal memang pacarmu itu tukang selingkuh.." kata Didy masih ngelantur, tapi dugaannya kalau tiya filia ke bar untuk membuktikan pacarnya selingkuh, memang benar.

"kamu itu cinta membabi buta.. dia itu tak mencintaimu.. lebih baik kau cinta aku saja.." kata Didy lagi.

"eh bego siapa yang mau dengan cowok pemabuk sepertimu.."

"kamu benar, aku orang yang payah.. pulang ke rumah disuruh kakak buat kejahatan aku terima saja.. aku payah.. aku tak mampu melawan.." kata didy lagi dia kembali meracau.

Tiya filia penasaran dengan yang dikatakan temannya itu, temannya itu sejak mereka lulus kuliah katanya pulang ke kota orang tuanya, disana katanya juga sudah bekerja, tapi kenapa mereka bertemu lagi di dalam bar dan dalam keadaan mabuk berat. sayang rasa penasarannya harus dia tangguhkan dulu karna dia telah melihat pacarnya datang dan langsung memeluk pinggang seorang perempuan.