webnovel

CERITA 41

"bagaimana kalian sudah mengaturnya?" tanya prayoga pada pengawalnya yang di tugaskan untuk menghubungi Operator Capil dan mengatur pertemuan mereka.

"sudah bos..kita juga sudah memiliki nomor hpnya.. orang ini bersedia membantu kita"

"oke kalau begitu, jadi kapan kita bisa bertemu?"

"sebentar sore katanya bisa bos. jadi dia akan makan di restoran yang di dekat kantornya dan bos bersama nona tiya pura-pura ketemu dia di sana dan bertanya-tanya soal menikah"

"oke mantap.. kalian memang bisa di andalkan" kata prayoga kalem tapi penuh wibawa. dan dia tersenyum ramah sambil menepuk pundak para pengawalnya. Tiya filia yang melihat tingkahnya merasa aneh tapi juga kagum, selama ini yang selalu dia lihat prayoga itu kerjanya hanya merengek padanya, tapi di saat dia seperti itu terlihat mempesona, dan tiya filia menyukai itu.

sore ini, prayoga, tiya filia bersama para pengawal mereka telah menunggu di depan kantor catatan sipil di kota itu dan saat orang itu terlihat, mereka langsung mengikuti kemana tujuan orang itu.

"tiya sayang, ku mohon untuk yang satu ini biar aku yang tangani ya.. tugasmu hanya senyum-senyum disampingku. bolehkan?" bujuk prayoga, dia takut sifat tiya filia yang penuh semangat akan mengacaukan urusan ini.

"iya oke, kita lihat saja nanti.."

"tiya pleasee.. biar aku yang bertanya ya.." bujuk prayoga lagi, dia ingat saat mereka bertanya pada para tetangga, para tetangga itu terlihat sepertu ketakutan karena di serang pertanyaan yang bertubi-tubi dari tiya filia.

"hmm.. tapi aku boleh pesan menu apa saja kan?"

"iya boleh terserah, semuanyapun kalau tiya suka bisa di pesan" kata prayoga tersenyum bahagia.

"dasar bodoh.. jadi kamu suka ya melihat aku gemuk.." disenyumi seperti itu oleh prayoga membuat jantung tiya filia berdetak lebih cepat, tapi dia tak ingin prayoga tau kalau dia menyukai senyum prayoga itu dia bertingkah jutek.