webnovel

CERITA 38

(mohon maaf ya.. ceritanya baru bisa dilanjutkan 🙏🙏 soalnya aku sakit dan takut ke dokter, makanya lama buat sembuh 🙏😅)

"Luis bangun!"

"ehm.. iya de kakak bangun.. tapi jangan di pukul ya.. aduuh kepala kakak sakit banget jangan pukul kepala kakak.. aduuuh maafkan kakak de.." gigau luis sambil memegang kepalanya yang rasanya sakit sekali.

"woii Luis bangun!.."

"de jangan.. jangan pukul kakak lagi.. iya kakak bangun" kata luis lagi, sepertinya dia sedang bermimpi. sementara marko yang sedang membangunkan luis jadi bingung sendiri karna dia tak memukul tapi luis mengaduh kesakitan.

"hedeeeh dasar orang mabuk" kata marko sambil menggelengkan kepala. tak berapa lama kemudian luis bangun sambil memegang kepalanya yang sakit.

"dimana aku?" kata luis mulai sadar.

"dirumahmu, ya dimana lagi.." jawab marko, jawaban yang tak diharapkan itu membuat luis double kaget, kaget pertama karna ada yang menjawab pertanyaannya padahal dia tinggal sendirian dirumahnya, dan kaget yang kedua saat mengetahui siapa yang menjawab itu.

"pak marko, kenapa bapak bisa disini?" tanya luis berusaha berdiri walaupun kepalanya masih sakit.

"minum ini, supaya sakit kepalamu hilang" luis sedikit ragu menerima obat dari marko tapi karna mendapat tatapan tajam, akhirnya obat itu diminum juga.

"jadi semalam apa yang terjadi?" tanya marko dan luis kembali teringat perintah yang dia jalankan kemarin malam itu.

"kayaknya nggak terjadi apa-apa pak, nggak ada orang aneh yang mendekati saya, atau melihat saya dengan cara yang mencurigakan" cerita luis sambil mengingat-ingat apa yang terjadi padanya sebelum dia mabuk.

"trus kenapa kamu bisa mabuk separah ini?"

"bukannya bapak yang menyuruh aku mabuk kemarin.." protes luis.

"kau tahu mabukmu itu membuat kehebohan" kata marko dan menyodorkan tab yang menulis berita yang membuatnya sibuk sejak tengah malam sampai pagi ini. Luis kaget dengan berita itu, dia berusaha mengingat apa saja yang dia lakukan pada malam itu. kepalanya kembali sakit.

"maafkan saya pak.. saya tak pernah niat membuat kekacauan itu pak, mungkin karna mabuk pak.. itu sebenarnya bukan ide saya pak.. kemarin itu dibar saya berpapasan dengan pak ivan, katanya dia dengar gosip kalau pacar saya di bawa pergi pak prayoga, dan dia yang menyarankan untuk mengatakan pada wartawan, mungkin karna saya mabuk pak saya tak bisa mengingat itu, maafkan saya pak" kata luis panjang lebar karna merasa bersalah dan takut. Tapi dia memang tak bisa mengingat saat dia menemui wartawan itu, bahkan dia juga tak ingat bagaimana dia bisa pulang.

"ya sudah hari ini kami istirahat saja, nggak perlu masuk kantor. tugas kamu mengingat apa yang kamu lakukan kemarin" kata marko tegas, tapi setelah dia membalikkan badannya untuk pergi marko tersenyum tipis.