webnovel

CERITA 36

"kak luis percaya aja, naluriku berkata Prayoga itu bukan orang jahat kak" kata Tiya filia meyakinkan Luis saat dia bersama Prayoga dan beberapa pengawal akan berlayar ke pulau tempat asal Thio.

"aku jaminannya kalau sesuatu buruk terjadi pada nona Tiya" kata marko meyakinkan luis sambil menepuk pundaknya.

Dan merekapun berangkat setelah beberapa waktu sebelumnya telah berusaha mengecoh siapapun orang yang berniat mengancam Tiya filia.

"ayo kita kembali.. aku punya tugas untukmu" kata Marko, setelah melihat mereka pergi.

"tugas apa pak?" tanya luis.

"tugasnya kamu malam ini akan ke Bar."

"pak marko sudah tahu siapa penjahat itu?" tanya luis sedikit kaget.

"aku juga belum tahu siapa penjahat itu, hanya firasat aja mereka akan mengikutimu.."

"kalau belum tahu.. jadi tugasku apa pak?"

"jadi di bar itu tugas kamu adalah mabuk.."

"mabuk?! maksudnya pak?"

"jadi kamu akan mabuk untuk mengecoh mereka, seakan kamu stres dan mengoceh seakan-akan Nona Tiya dan Prayoga benar telah melarikan diri ke luar negeri"

"oh.. oke siap pak, tapi apa pak marko memang belum bisa menebak siapa kira-kira yang mengancam Tiya?"

"sudah, kamu lakukan saja seperti yang aku perintah. untuk yang lain-lain itu adalah tugasku" kata marko tegas dan luispun hanya bisa diam mengikuti perintah.

Pagi-pagi sekali mereka tiba di pulau itu. dan sepanjang perjalanan Prayoga terlihat gelisah, dia memegang tangan Tiya filia seakan tak ingin dilepas. walaupun awalnya tiya filia agak kurang nyaman tapi setelah melihat kegelisahan di wajah prayoga akhirnya dengan berusaha meyakinkan prayoga tiya filia membiarkan tangannya di pegang dengan erat oleh prayoga.