webnovel

CERITA 30

selesai menelpon Marko terkejut melihat keadaan di dalam rumah, prayoga berjongkok di lantai sambil memohon pada Tiya filia seperti orang yang sedang meminta maaf habis di pukuli, sedangkan Tiya filia dengan gaya memaksa menuntut prayoga melakukan sesuatu.

"waduuh. ada apa lagi ini.." pikir marko. sambil tersenyum sambil juga menggaruk kepalanya yang tidak gatal marko mendekati dua orang itu.

"ayo katakan pulau itu dimana? didaerah mana tempat asal thio itu?!" terdengar Tiya filia menuntut.

"nggak mau.. aku yang akan mengantarmu ke sana.. tapi kita makan siang dulu.. yaaa..." suara Prayoga terdengar merengek, tapi cukup tegas.

"Nggak Perlu Di Antar Aku Bisa Ke Pulau Itu Sendiri!!.."

"nggak mau.. kamu nggak boleh pergi sendirian. aku akan mengantarmu, tapi kita makan siang dulu yaa.. tadi kamu nggak sarapan" suara prayoga pelan, membujuk sedikit juga merengek. Marko yang baru mengerti pembicaraan mereka hanya bisa mengatakan "ooh.." sambil tersenyum dan kembali menjauh.

"iiiiih.. dasar bodoh.. Aku Hanya Ingin Tahu Dimana pulau itu? pulau apa itu?.. aku bisa ke sana sendirian.." kata Tiya filia sambil menendang kaki Prayoga karna kesal. walau dipukuli prayoga masih tetap menggelengkan kepala, nggak mau menjawab.

Tiya filia terdiam sesaat sepertinya sedang berpikir.

"hei bagaimana kalau aku merayumu.." kata tiya filia sambil berjongkok didepan prayoga, dan kepalanya agak di arahkan pada prayoga, dan entah naluri atau di sengaja pada saat itu juga prayoga menengadahkan wajahnya, dan untuk sesaat bibir mereka bersentuhan, begitu sadar tiya filia langsung memundurkan tubuhnya dan bangkit berdiri, terlihat salah tingkah. sedangkan prayoga masih pada posisinya agak bengong sebentar. dan ketika sadar dia juga langsung berdiri.

"aku mau lagi.." kata prayoga dan sekarang dia yang mengejar tiya filia,

"ih apaan menjauh sana?" protes tiya filia dan berusaha menjaga jarak.

"jantungku sepertinya mau meledak tapi aku ingin lagi.." kata prayoga seperti merengek dan tetap berusaha mendekati tiya filia.

"berhenti disitu!! awas kalau mendekat lagi, aku akan memukul kepalamu pakai gelas ini coba saja kalau berani.." kata tiya filia dan prayoga langsung berhenti, wajahnya terlihat sedih.

"untuk sekarang aku mau pulang, jangan ikut.. Besok Pokoknya kau harus mengantarku ke pulau itu..jangan coba-coba menghindar.. " Kata Tiya filia tegas.

"aku akan mengantarmu pulang.."

"Nggak perlu!!.. tinggal disitu!!.."

"tapi aku ingin mengantarmu pulang" bujuk prayoga, marko yang tadinya tak peduli langsung berdiri dan mendekati mereka lagi.

"ada apa ini? kenapa nona tiya? kenapa buru-buru pulang?.."tanya marko dia menatap Tiya filia dan prayoga bergantian.

"nggak apa-apa pak.. aku hanya ingin memeriksa sesuatu di rumah, maaf pak aku nggak bisa menemani bapak.." kata tiya filia.

"aku permisi dulu.." kata tiya filia dan langsung pergi. Marko menahan prayoga yang berusaha mengejar Tiya filia.

"Nona tiya.. tunggu sebentar.." kata marko