webnovel

CERITA 24

awal Tiya filia merasa takut pada marko, tapi setelah berhasil meyakinkan Tiya filia kalau dia tak berbahaya, kenapa saat di depan pintu sebuah apartment dia menyuruh Tiya filia untuk berdiri agak jauh darinya, mungkinkah ini rumah istri dan anak-anaknya? atau mungkin kah selingkuhannya? tiya filia merasa aneh sendiri.

"masuk kak" kata sebuah suara dari dalam, setelah tadi marko beberapa kali membunyikan bel rumah itu.

pintu apartement itu terbuka dan marko tersenyum pada Tiya filia.

"ayo nona tiya kita masuk.." kata marko tanpa suara, tapi dia tersenyum senang. Tiya filia semakin merasa aneh dengan tingkah marko, tapi dia tetap mengikutinya.

"ada apa kak kenapa pagi-pagi kesini?" tanya pemilik rumah itu dan dia sepertinya sedang membersihkan rumah. DEG.. Tiya filia merasa kaget setelah mengetahui siapa orang itu, ternyata itu Prayoga, bukankah dia kemarin baru saja ditemuinya di dalam penjara? waaah.. betapa besarnya pengaruh uang dan koneksi pikir Tiya filia. dan dia juga merasa kagum dengan rumah prayoga itu, beginilah gaya hidup orang kaya, tapi kenapa dia sedang membersihkan rumah sendiri? dimana pembantunya?

"Prayoga apa yang kau lakukan? kenapa kau yang membersihkan rumah? kenapa tidak memanggil jasa pembantu?" tanya marko seperti bisa membaca pikiran Tiya filia.

"nggak apa-apa kak anggap saja olah raga, membakar kalori.." jawab prayoga santai dan dia tetap bekerja.

"apa yang harus di bakar, tubuh kurus kering kayak itu" protes Tiya filia tanpa dia sadari, dan ternyata itu mengagetkan Prayoga, dia jadi menyadari ternyata Marko tidak datang sendirian. Dia terpana menatap Tiya filia dan menjatuhkan alat pel yang sedang dipegangnya, dan bunyi alat pel yang jatuh itu membuatnya kembali sadar.

"kak kenapa ada dia?" tanya Prayoga menatap bingung kepada marko. sedangkan marko hanya melirik tiya filia sebentar dan berjalan ke meja makan, meletakkan makanan yang dibelinya tadi.

"kak?!.." kata prayoga lagi, dan dia mengejar marko seakan bersembunyi dan memaksa marko untuk menjawab.