webnovel

CERITA 19

Didalam taksi yang membawanya pulang Tiya filia berusaha menguasai dirinya, dia tak boleh terbawa emosi, dalam menghadapi masalah ini dia harus rasional, tak boleh terpengaruh oleh perasaan sedih ataupun marah, karna kalau dia marah Prayoga Novilus bisa saja tak akan pernah mau bertemu dengannya lagi, atau kalau dia terbawa kesedihan dia akan cepat menyerah, Pokoknya masalah ini harus bisa di selesaikan sebelum masalah ini di ketahui oleh kedua orangtuanya. besok dia harus kembali ke penjara itu lagi, berharap Prayoga akan mau menemuinya, dan menjelaskan yang sebenarnya. Kenyataan hanya Prayoga Novilus lah yang paling tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan saudara kembarnya, membuat Tiya filia harus mendapatkan info dari Prayoga. Beberapa hari sebelum kunjungan ke penjara Tiya filia telah berusaha mencari tau tentang saudara kembarnya dari tempat dia tinggal, tetapi tak satupun informasi jelas yang didapatkannya, saudara kembarnya Thio seakan tak punya teman apalagi sahabat, para tetangga mengatakan bahwa kalau Thio bukan orang yang suka bersosialisasi dengan tetangga, kalaupun ada yang datang menemuinya hanyalah Prayoga Novilus dan salah seorang yang seperti pengedar, dan sekarang pengedar itu tak diketahui keberadaannya. jadi mau tak mau hanya Prayoga lah sumber informasi buat tiya filia untuk mengetahui apa dan bagaimana keberadaan saudara kembarnya setelah hilang kurang lebih tujuh belas tahun lamanya.

"T i y a Filia.. apa yang kau lakukan?!" sambut Luis ketika Tiya filia tiba di depan apertemen yang di sewanya.

"hai kak luis.." Tiya filia coba balas menyapa.

"kamu ini kenapa sih begitu terobsesi dengan Prayoga?! aku tau jiwa pengacaramu membuatmu ingin tau.. tapi paling kurang adalah sedikit rasa takut.."

"kak.. korban yang dibunuh Prayoga itu adalah saudara kembarku yang telah lama hilang.." kata tiya filia pelan, suaranya bergetar saat mengakui itu.

"Tiya kau.." luis tak jadi melanjutkan kalimatnya, dia sadar Tiya filia mengatakan yang sebenarnya.

"kak kita bicarakan itu di dalam ya.." kata tiya filia dan langsung membuka pintu apertemennya di ikuti luis.