webnovel

CERITA 16

"Prayoga kau dengar yang ku katakan?! ada seseorang yang ingin ku perkenalkan padamu" kata pak marko lembut, dia menatap Prayoga berharap ada reaksi.

"Kau pasti akan menyukai dia.. dia baik dan manis" tambah pak marko. tapi reaksi Prayoga novilus tetap sama, dia tak bereaksi sama sekali seakan-akan tak mendengar apa yang dikatakan pak marko.

P r a y o g a.. please.. angkat kepalamu dan lihatlah siapa yang ingin ku perkenalkan padamu" bujuk pak marko lagi, tapi lagi-lagi tak mendapat respon dari prayoga.

"Prayoga.. lihat dia.." kata pak marko dan kali ini dia memaksa mengangkat wajah Prayoga yang tertunduk untuk melihat Tiya filia. Tiya filia juga telah berdiri di dekat pak marko.

"lihat dia.." paksa pak marko agar Prayoga melihat Tiya filia, beberapa kali terjadi perlawanan tapi akhirnya Prayoga sempat melihat Tiya filia sekilas dan DEG.. Prayoga kaget dan menatap Tiya filia, matanya yang kosong terlihat kaget, tapi sayang hal itu tak berlangsung lama, kali ini Prayoga tak hanya tertunduk diam tapi dia langsung berdiri dan hendak meninggalkan pak marko dan Tiya filia masuk kembali kedalam penjara.

Tiya filia yang melihat itu berusaha menahan Prayoga,

"Heeeiiii.. tunggu.. kita belum bicara.." Tiya filia berusaha menahan tangan prayoga, tapi dengan kasar prayoga menepis tangannya, dan berlalu tak peduli.

"HEI BRENGSEK!! jangan pergi.. kau telah membunuh saudara kembarku.. Heeeiiiiiii!!!" teriak Tiya filia, dia ingin mengejar sampai kedalam tapi dilarang oleh petugas dan pak marko.

"Sudahlah nona Tiya.. tadi sepertinya dia kaget melihatmu, jangan dipaksa dulu..kita harus sabar.. kita akan datang kembali.. mudah-mudahan dia sudah bisa lebih bisa menerimamu..." kata pak marko membujuk, Tiya filia terdiam, masih kecewa dengan sikap Prayoga novilus, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa, dalam hatinya dia marah dan kecewa. sepanjang jalan pulang, di dalam mobil Tiya filia hanya diam tapi dalam hatinya telah bertekat.. apapun dan bagaimanapun dia harus mengetahui semua cerita ini.