Mey memakan daging asap saus lemon dengan lahap, sekitaran bibirnya sudah dihiasi saus lemon lantaran dirinya benar-benar memakan isi balok makan dengan sangat emosi. Tangan perempuan itu terjulur, membuat garpu yang berada di tangannya mengacung ke arah wajah Asak.
Pemuda dengan jubah merah darah itu tersentak, dia kira Mey mau membunuhnya dengan sebilah garpu. Asak menghembuskan napas pelan, dia menggeleng kepalanya lantaran Mey malah menggerak-gerakkan garpu itu tepat di depan wajahnya yang masih terlihat seperti orang bangun tidur, lebih tepatnya dia kelelahan.
"Kamu harus tahu bagaimana wajah menyebalkannya saat memergokiku salah langkah dalam menjahit luka pemuda yang entahlah dia juga sangat menyebalkan lantaran terus berterikan tidak jelas, " jelas Mey dengan wajah frustasi, dia ingin sekali menangis jikalau dia bisa, tapi apa daya dirinya tidak mampu mengeluarkan ari mata dan membuat hatinya sesak sakit bukan kepalang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com