webnovel

kok gini?

ini pengalaman Rosi Roseanne punya pacar yang gak bisa di definisikan. menurut nya, Juna itu udah bukan 4D lagi. pokoknya punya cowok yang keahlian sejak lahirnya gossip itu harus banyak sabar. tapi, semua manusia itu punya batas kesabaran nya masing-masing, kayak rosi contohnya. kadang sumbu api rosi itu pendek, jadi ia mudah terbakar dan meledak.

sun_sha · Teenager
Zu wenig Bewertungen
35 Chs

part 29) bukannya tak mau

Mark bosan dengan game yang ia mainkan rasanya gue gak noob-noob amat dah!. Napa perasaan malah jadi turun, sialan. Mark cari peralihan ke among us. Dia sebenernya gak pernah mainin bahkan gak pernah minat. Tapi karena dorongan dari taeyong, idola dia yang mainin among us pas nge-vlive. Jadikan mark ngikutin. Biasa, fanboy yang gampang terpengaruhi.

"anjinggg!, bukan gue. Gobss!!!, si ijo itu anjirrr!!" mark gak ngerti dia pencet apa sampe bisa bikin yang kuning mati. Dia gak tau, tapi tiba-tiba banyak yang nyebut-nyebut dia di kolom chat pemain. Mark gak ngerti asli cara maen nya. Tau-tau pada fitnah dia.

Kan, bukannya mainnya itu ngebunuh-bunuh orang ya? Setau dia pas kemaren dia liat haekal maen. Haekal bunuh-bunuh orang gitu.

"sialan!!!, dibilang juga itu yang ijo bukan gue. Masih aja bilang gue, syalan" mark terus saja memaki-maki.

Rosi Lelah dengan mark "bego! Lo, lo kalo mau protes bisa tulis di kolom chat nya please mark!!!. Bukan malah maki-maki gak jelas gitu!. Gak ada yang denger lo kecuali gue goblok!" cukup sudah rosi.

Mark menyengir-nyengir. Iya juga ya? Gak bakal ada yang denger dia. "mark,tangan lo luka kenapa?" tanya rosi tiba-tiba.

Mark menjatuhkan handphone berlogo apel digigitnya itu tiba-tiba. Dia kaget sama pertanyaan rosi. nyatanya emang selebay itu mark. Tapi---tapi kenapa rosi masih ingat saja sih?

Mark meraskan area tengkuknya merinding, ada aura dingin yang menusuk-nusuk punggungnya. "mark gue ngomong ama lo ya" ooh tidak! Intonasi bicara rosi semakin dingin, mark kan jadi makin takut huhuhu TT.

"ee—eumm…ini karena mark yang jatoh pas ngegendong kakak. Kakak sih berat amat perasaan. Pinggang mark sakit, kaki-tangan mark ikut ngegeter nahan tubuh kakak jadi wajar aja kan mark jatoh jadi aja sikut mark lebam." Mark berusaha membuat tatapan matanya menyakinkan. Mark merasa resah saat mata rosi yang tajam itu menyipit curiga.

Haduhhh kak rosi kalo kayak gini nyereminnya nambah kan jadinya.

"lo taukan gue gak bisa lo boongin" desak rosi dingin.

Mark menelan ludah nya payah-payah. Kakaknya ini cenayang apa? " eumm…kakak janji jangan marah sama mark kalo mark kasih tau oke, gimana?" kan bahaya kalo rosi ngamuk dirumah sakit.

Rosi mengangkat sebelah alisnya. "huft---lo tadi pasti pergi ngehajar juna kan?" tebak rosi tenang.

Kaget tentunya mark. Tuhkan kakaknya ini beneran cenayang ya?. Mark menggaruk-garuk tengkuknya tak gatal. "eum…i-----iya kak---kakak marah sama mark ya?. Maaf ya kak?" pasrah sudah mark mau nanti dia bakal dihajar abis-abisan mau dikata-katai juga dah lahh serah rosi aja.

"sini lo" singkat, tapi punya arti yang mengerikan bagi mark. Mark melangkah mendekati kakaknya yang terbaring di ranjang. Kepalanya menunduk dalam. Tahu apa hukumannya jika ia berbohong, main tangan sembarangan. Pasti ia akan dihukum rosi.

"ka---kak---" lirih mark meminta kasihan kakaknya, tapi rosi hanya menatap dingin mark tanpa keraguan. Mark jadi semakin munundukan kepalanya dalam.

Mark menutup rapat-rapat matanya, siap mendapatkan tamparan dan tonjokkan dari kakaknya. Hening----, taka da suara tamparan sama sekali.

Mark mengangkat kepalanya lalu menatap rosi penuh tanda tanya.

Grepppp-----puk-puk—

Deg----deg----deg---deg---

Mata mark berkaca-kaca, ia membalas pelukan hangat kakaknya. Mark terisak-isak.

Kak rosi, kak rosi gak nampar atau nonjok gue. Ka—kak rosi malah mengelus rambut gue, menepuk pipi gue bahkan menarik gue ke pelukan seorang kakak yang hangat. Walau tangannya diperban tetap gak menghalangi lembut dan hangat yang dia salurkan.

Tapi gue benci ini. Gue terisak bukan karena gue terharu kak rosi gak ngehukum gue, bukan. Tapi melainkan gue ngerasa benci dengan perilaku kak rosi yang begini. Bikin jantung gue berdetak lebih cepat karena perilaku hangat dan perhatiannya, dengan tatapan lemah dan seolah mengatakan dirinya mengaku salah. padahal menurut mark kakak nya itu tak pernah ada satupun kesalahan padanya.

heum, mark yang terlalu naif.

Mark lebih menyukai rosi meng-hukumnya kasar bukan ini!. Hal yang dilakukan rosi lebih dari membuat gue sakit lebih banyak.

Rosi juga sadar akan mark yang melemah dipelukan nya ini.

Gue beneran gak nyalahi ataupun menghukum mark karena bagai manapun mark adik lelaki gue satu-satunya yang berusaha melindungi gue.

Dia ngehajar juna sebagi bentuk kecewa nya karena juna bikin gue kembali nagis dan kambuh setelah sekian lamanya.

Gue gak sanggup untuk nampar pipi mulus dan nonjok perut mark hingga lebam lagi kayak dulu.. gue beneran gak setega itu lagi. Mark satu-satunya orang yang benar-benar mengerti siapa gue dibandingkan bunda ataupun papa. Bahkan yuna ataupun yang lainnya sekalipun belum menyelami gue sedalam-dalamnya. sedalam----sedalam mark.

Hanya----hanya mark yang tahu. Hanya mark yang tersenyum disaat setiap kali gue siksa mental ataupun fisiknya dahulu. Hanya mark adik satu-satunya yang dahulunya sempat gue sia-siakan. Kayak lima tahun lalu.

Saat itu gue lagi kumpul bareng sahabat-sahabat gue di taman belakang rumah. Tapi entah bagimana aliran pembicaraan kami berubah jadi keinginan memakan buah strawberry. Tiba-tiba ada mark yang bicara tergagap-gagap. Waktu itu gue bener-bener gak suka kalo mark bicara gagap karena disitulah dia kelihatan kecil, lemah, dan bukan apa-apa.

Sampai satu pertanyaan bikin gue sedikit tersentak. "kakak kenapa yaa,selalu dingin sama mark? Padahal kakak sama temen-temen kakak gak ada dingin tuh" gue bisa liat mata kecil mark bergetar. Mark masih anak kecil yang gampang menangis hanya karena merasa berbeda dengan gue. Tapi dia pura-pura kuat untuk gak nangis karena dia tau gue gak suka orang yang cengeng.

Gue tatapan dingin mark "lo mau tau jawabannya apa?, tanya diri lo sendiri. Lo masih suka ganggu gu. Jadi gue masih dingin sama lo. Lo gak punya vibe sama kayak gue, gue gak bisa jadi sok asik sama lo"

Mark meredupakan raut wajahnya. " meski mark itu adik kakak sendiri?, meski abang juga papa yang keluarga kakak sendiri?"

Memang dulu gue sebegitu enggan nya dekat-dekat papa, abang juga mark. Entah kenapa alasan pastinya tapi rosi hanya melakukan atas rasa hatinya saja. "ya, meski lo adik gue sendiri, sama kayak papa atau abang. Kalian tengil, ganggu, dan gue gak suka itu".

Ya, gue memang sebegitunya gak suka (dulu) dengan orang-orang yang tak mau diam, perusuh. Kayak papa, abang dan mark bahkan semua orang yang memiliki sifat penggangu dan berlebihan. Gue sedari kecil memang berbeda.

Gue berjalan riang menuju dapur dan dengan cepat membuka kulkas lalu mengambil sekotak strawberry kesukaan kak Chandra makanya buah-buahan di kulkas ini satu per tiganya diisi strawberry.

kembali lagi di sebuah bangsal.

"mark---mark kenapa nangis" rosi terus mengelus kepala mark lembut. Walau tangannya sangat linu jika ia gerakan tapi rosi tahu adiknya butuh dorongan hangat darinya.

Mark menggeleng pelang ia semakin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher rosi, menghirup dalam-dalam wangi lavender rose pada kakaknya.

Rose untuk rosi, heummm cocok.

Jika kalian ingin tahu semua masa lalu gue. Gue rekomendasiin buku "just little brother" disana kalian akan tahu bagaimana kisah mark dengan sisispan masa lalu gue. Dan buku "just little brother juga dibuat ole @A_mochiss