webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
228 Chs

Sebuah Doa

Perjalanan Pasuruan Jombang hanya satu jam setengah. Makam Gus Dur selalu terbuka untuk umum, kalau hari kamis tutup jam empat sore buka lagi jam delapan malam.

Sofil dan Fatih bermalam dimakam, setelah melaksanakan solat subuh di Masjid. Setelah berdzikir keduanya keluar dari Masjid.

"Lho Gus Fatih kan?" tanya pemuda yang berusia tiga puluh tuju tahunan.

"MasyaAllah Kang Azka, lama sekali kita tidak bertemu," ujar Fatih, keduanya berjabat tangan dan berpelukan. "Ini Adikku Kang," imbuh Fatih memperkenalkan Sofil, Sofil dan pria itu saling berjabat tangan.

"Ayah, ayo ..." ajak anak yang kira-kira kelas tiga SD. Seorang wanita cantik melipat kedua tangannya.

"MasyaAllah Mbak Laila ..." sapa Fatih tanpa tangan sambil tersenyum.

"Ayah ayo ..." ajak dengan rengek an bocah itu.

"Iya Alvin, rencananya kalau mau ini akan ku pondokkan di Kiai Fattah, duh. Tunggu dong, Gus lain kali lagi ya," ujar Azka pamit.

"Iya Kang," ujar Fatih, mereka keluar dari masjid berjalan ke mobil. Sofil melihat mobil mewah yang dinaiki keluarga Azka.

Plok

Pok.

"Kenapa Gus banyak nyamuk?" tanya Sofil dengan entengnya, Fatih tertawa.

"He he he, ayo masuk, malah ngelamun," ajak Fatih, kedua pemuda ini melanjutkan perjalanan.

"Beh sudah tidak sabar, pasti deg-degan dengan jawaban dari istikharah Neng Bilqis," ledek Sofil, Fatih tersipu malu, "Eh, kayak gadis desa saja malu-malu, yang jentel Gus," ucapan Sofil membuat Fatih tertawa tanpa suara.

"Ngik, ngik, ngik, tawa model apa itu, ha ha ha, Astagfirullah... Heh... siapa tadi Gus?"

"Pelanggan kaligrafi, dia arsitek terkenal di Jakarta," ujar Fatih, Sofil menghadap Kakaknya.

"Orang kaya mau berziaroh, mantab," puji Sofil karna terkejut. "Beh mobilnya... Keren, super," puji Sofil memganggumi Azka dengan mobil sport yang harganya ratusan juta itu.

"Dia kenal Abah juga Gus?" tanya Sofil mengintrogasi karna penasaran. "Jujur Gus, mobil yang tadi bipakai itu mobil super, mahal banget, ya ... tidak menyangka orang kaya mau berziarah," Sofil masih heran.

"Kehidupannya juga penuh perjuangan, dia dulu remaja yang broken home. Orang tuanya memang kaya, tapi tidak merawatnya dari umur tujuh tahun Ibunya di Paris Pranscis, dan Ayahnya menikah lagi saat usia lima belas tahun. Dia pemuda yang suka mengikuti olimpiade, namun setelah Ayahnya Dia tidak bersemangat. Menurutnya percuma melakukan apapun orang orang tuanya tidak mendukung. Begitulah aku tau, dia juga penah nakal, tapi lebih baik jika kamu bertemu, berbincang-bincang. Walau kaya dia dan jangan menikah. , apa lagi Kang Azka itu orangnya, seperti kamu, konyol dan lucu, humoris abis," Fatih bercerita singkat tentang Azka.

"Jangan salah ... orang-orang sepertiku ngangenin Gus," ujar Sofil memandang keluar kaca.

"Apalagi jika PD an seperti kamu, MasyaAllah deh," ucap Fatih disusul dengan tawa kecil.

"Ya pasti nyebelin, bilang saja Gus muak punya adik sepertiku iya kan?"

sementara hal itu tidak akan nyata bagi orang yang dilihat karena ia sudah tidak mampu lagi. (Majalis Ar Rumy). Dari Aly bi Abi Thalib dari Nabi 'alaihishshalatu wassalam beliau bersabda. "Tertulis pada kanan kiri 'Arsy, empat ribu tahun sebelum Allah Ta'ala menciptakan Nabi Adam a'laihishshalatu wassalam." Dan sesungguhnya Aku (Allah) Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan ber'amal shalih." (Qs. Thaha 82).(Tanbihul Ghofilin). Sudah jelas sekarang tinggal dirimu dan bisa. Kapan-kapan kalau Kang Azka jadi rumah ngobrollah, pasti kalian cocok," Fatih memberi saran. empat ribu tahun sebelum Allah Ta'ala menciptakan Nabi Adam a'laihishshalatu wassalam. "Dan sesungguhnya Aku (Allah) Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan ber'amal shalih." (Qs. Thaha 82). (Tanbihul Ghofilin). Semua sudah jelas sekarang tinggal Anda dan bisa. Kapan-kapan kalau Kang Azka jadi ke rumah ngobrollah, pasti cocok," Fatih memberi saran. empat ribu tahun sebelum Allah Ta'ala menciptakan Nabi Adam a'laihishshalatu wassalam. "Dan sesungguhnya Aku (Allah) Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan ber'amal shalih." (Qs. Thaha 82). (Tanbihul Ghofilin). Semua sudah jelas sekarang tinggal Anda dan bisa. Kapan-kapan kalau Kang Azka jadi ke rumah ngobrollah, pasti cocok," Fatih memberi saran.

"Bagaimana ya Gus, kekutan setan ini sangat tebal dalam menghitamkan hati, sampai-sampai orang yang menasehatiku, aku abikan. Telingaku mendengarkan Gus, tapi dalah hati ngoceh dan tidak terima akan nasihat itu. Parrah kan Gus. Aku sudah sering berdizikir ya Fattah dan pegang hatiku, semoga Allah lepas membuka hati agar ada titik bersihnya, Aamiiin," Sofil sadar diri.

"Aamiiin," Fatih mengusap wajah.

"Aku memungkiri, semua nasihat penting. Ya semoga umur panjang bisa bertemu Kang Azka lalu saling shering, siapa tau pintu qolbi ini terketuk," ujar Sofil.

"Dia kawan lama, percakapan konyol tapi penuh hikmah, walau bukan Ustadz atau Kiai dia sangat cerdas. Masa kelam seseorang itu jika terus taubat dan lillah lebih sholih kwtimbang yang sudah asli beribadah. Namun semua hanya Allah yang tau, banyak kisah. Atau baca surat Al-KahfiDipancarkan cahaya di hari

Keutamaan Surat Al Kahfi yang pertama, orang yang akan dipancarkan cahaya di hari hari

Seorang muslim yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat hari Jumat, Allah akan memancarkan cahaya di akhirat di hari. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

"Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum'at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya antara dirinya hingga baitul Atiq." (HR. Al Hakim, Al Baihaqi dan Ad Darimi;)

"Barangsiapa membaca surat Al Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan menjadi cahaya hari ini." (HR. Hakim dan ia menshahihkannya).

"Surat Kahfi terlalu banyak boleh dicicil tidak?" tanya Sofil, Fatih tertawa.

"Allah tidak memberatkan hambanya, baca saya, yang pendek juga ada yang penting iklas. Yaitu surat Al-Iklas," jawab Fatih.

"Aku kadang heran ya Gus, sama diri sendiri, lalu adakah cerita, tentang doa Nabi Ya muqolibal qulub illa ahirihi,"

"Tinggal malah disingkat ila ahirihi, Sofil ... Sofil," tegur Fatih, Sofil tertawa.

"Tapi kalau benar pas saat doa, panjang lebar Gus, sampai tuntas," ujar pemuda itu membela diri. Fatih tersenyum.

"Jadi pada waktu itu ceritanya, mengapa sampai Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, terus berdoa agar diteguhkan hati, dimantapkan dalam ketaatan kepada Allah Subhanahuwata'ala. Kamu mendengarkan atau tidur?" tanya Fatih, Sofil tertawa.

"Astagfirullah ... Aku itu bagaimana ya ..., Gus. Ingin sih tapi setan merekatkan mata ini," jujur ​​Sofil.

"Jadi mendengarkan atau tidak? Kan percuma aku terus bersuara dan kamu tidak mendengar apapun," ujar Fatih, Sofil mengambil botol minum, lalu menumpahkan ditelapak tangan dan mengusap wajahnya.

"Aku kira kamu lupa akan puasa," ujar Fatih.

"Biar nggak sahur aku kuat Gus. Siap Gus silahkan, lanjutkan lagi," pinta Sofil, Fatih tertawa kecil.

"Bismillah semoga engkau tidak menidurkan Hamba Allah yang bernama Sofil, Aamiin. Ingatlah, kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja sering goyah, terbolak-balik, maka dari itu Nabi paling sering memanjat doa ini.

Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu, Aamiin. Cerita ini sedikit panjang, jadi jangan tidur. Dalam sebuah Hadits.

Syahr bin Hawsyab berkata, bahwa ia berkata pada istri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu Ummu Salamah. Pakai Hadist lengkap atau artinya saja?" tanya Fatih.

"Ya ada Arabnya Mas Gus, biar mantab dan aku yakin Gusku ini didukung, kalau hanya artinya, aku ini kurang yakin," sesalu ada alasan dari putra ragil Kiai ini.

"Bilang saja sambil sambil mengetes kemampuanku, ya Allah bersihkan hati ini dari rasa takabbur, Aamiin,

"Wahai Ummul Mukminin, apa do'a yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika berada di sisimu?" Itulah pertanyaan Sahabat Syar bin Hawsyab.

Ummu Salamah yang sering dibacakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah, 'Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.

Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah SAW.

"Wahai Rasulullah mengapa engkau lebih sering berdo'a dengan do'a, Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya menjawab .

Wahai Ummu Salamah, Yang Namanya hati Manusia Selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa Saja Yang Allah kehendaki, Maka Allah akan berikan keteguhan hearts iman Namun siapa saja yang menonton, Allah pun tidak bisa menyesatkan. Begitu penjelasan, ini selesai,"

"Aku masih seratus persen mendengar Gus," kata Sofil.

"Setelah itu Mu'adz bin Mu'adz, yang meriwayatkan hadits ini, membacakan ayat,

"Ya Tuhan kami, janganlah engkau hati kami condong kepada kesesatan sebelum engkau beri petunjuk kepada kami." (QS. Ali Imran: 8) (HR. Tirmidzi, no. 3522; Ahmad, 6: 315. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Paling sering dibaca saat akan melaksanakan shalat, saat itu. MasyaAllah ... Dia tidur, Astagfirullah ... " Fatih melihat toko emas berjajaran.

Ia menghentikan mobil dan berpikir untuk membeli sebuah cincin tanda ia mengikat Bilqis.

"Beli tidak ya ... Tapi tidak tau ukuran jarinya, yakinlah bismillah ... Tapi ... Belum.tahu tentang jawaban istrikharahnya, nanti aku beli tapi ternyata dia belum ada jawaban. MasyaAllah rasa ini begitu rumit," Fatih bicara sendiri, lalu masuk ke toko Mendekatkan tidak lama melanjutkan perjalanan lagi.

Bersambung.