Wajah Chen Wenjie mendadak menjadi pucat dalam sekejap, "Tu-Tuan Leng…"
Leng Sicheng tidak memandang ke arah Chen Wenjie sama sekali. Ia menyandarkan kepalanya di kursi mobil dengan nyaman, menutup matanya, kemudian memerintah Chen Wenjie dengan dingin, "Besok kita bertemu di Jalan Huamao Tian pukul sepuluh pagi. Ingatlah untuk berdandan dengan cantik. Apa yang tidak seharusnya kamu katakan, jangan katakan sepatah kata pun."
"Tetapi, Tuan Leng—"
Chen Wenjie masih belum menyelesaikan kata-katanya, tapi pintu mobil itu telah ditutup. Mesin mobil dinyalakan, kemudian mobil itu langsung melaju meninggalkan Chen Wenjie tanpa belas kasihan. Sedangkan, Chen Wenjie benar-benar terpana. Ia hanya bisa memandang mobil yang menghilang di kejauhan dan seluruh pikirannya menjadi sangat berantakan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com