"Paman… Ada apa?" Liu Ming memegang pipinya yang berwarna kemerahan, menghiasi wajahnya yang seputih susu dengan bingung.
Tentu saja, ia sama sekali tak menyangka jika dirinya akan ditampar dengan sangat keras oleh pamannya sendiri begitu ia menginjakkan kakinya di ruang rapat itu.
Namun, pamannya sama sekali tak ingin menjawab pertanyaan yang ia ajukan. Sebaliknya, Liu Haoming mendengus dengan kesal.
Karena tak juga mendapatkan jawaban, Liu Ming mengalihkan pandangannya pada Liu Yang, kakak sepupunya, dengan tatapan yang kebingungan. Tetapi, ia juga hanya mendapatkan tatapan dingin darinya.
Liu Ming berdiri dengan terpaku.
Ia memang sudah tahu, jika perusahaan keluarga mereka sedang mengalami krisis yang sangat parah mulai dini hari ini, tapi ia masih tak mengerti mengapa ia menjadi bulan-bulanan pamannya yang biasanya bersikap baik padanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com