"A-apa yang kau lakukan?!!" Marino berteriak dengan marah ketika ia melihat gadis bertubuh kerempeng di hadapannya dengan lancang sekali membuka bajunya sendiri di hadapannya.
"Bu-bukankah tuan sendiri yang bilang, jika aku hanya diperbolehkan untuk mengenakan dua potong pakaian di tubuhku selama aku berada di rumah?" Chika bertanya sambil memandang ke arah Marino dengan takut-takut.
Ia merasa gugup sekaligus bingung, mengapa lelaki ini membentaknya sampai seperti itu?
Mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Chika, seketika itu juga Marino merasa sangat malu dan ingin sekali menepuk jidatnya sendiri.
Ia sudah mengira Chika yang tidak-tidak, padahal ia sendiri yang memaksa Chika untuk membuat sebuah perjanjian konyol seperti itu.
Itu semua gara-gara Esme!
Dasar wanita sialan!
Untuk mengusir rasa malunya, Marino lalu membuang pandangannya ke atas meja makan ketika ia menemukan semangkok mie instan yang baru saja matang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com