Huanhuan terdiam. "Kamu benar-benar memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengambil keuntungan dariku!"
"Siapa suruh kamu hanya peduli untuk mendekati tiga orang lainnya dan tak pernah peduli padaku? Aku tak punya pilihan selain mengambil inisiatif untuk berjuang mendapatkan kesempatan."
Huanhuan menarik kerah bajunya, mendekatkan dia ke dirinya, dan menciumnya.
Dia hendak mundur ketika Xue Ling tiba-tiba mengulurkan tangan dan menekan bagian belakang kepala Huanhuan. Dia melemparkan pisau dapur dengan tangan lainnya dan segera memegang dagu Huanhuan. Dia menyasar bibir Huanhuan dan menciumnya dengan keras.
Huanhuan terkejut dan ingin dia melepaskan dirinya. Namun, segera setelah dia membuka mulutnya, dia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyusupkan lidahnya ke dalam mulutnya.
"Mmmph!"
Huanhuan tidak bisa menutup mulutnya dari ciuman tersebut. Lidahnya erat melingkar dengan lidah Xue Ling, dan hidungnya terisi dengan aroma darah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com