Topi tengkorak itu terinfeksi oleh emosi Huanhuan. Kelopaknya merunduk dan menggosok punggung tangan Xue Ling. Dengan sedih ia memanggil, "Ayah~"
Xue Ling menyentuh kuncup kecil itu dan berkata lembut, "Saat aku pergi, kau harus menjaga ibumu menggantikan tempatku."
Huanhuan menatapnya dengan air mata di matanya, tangannya yang kecil menggenggam lengan bajunya dengan erat.
Xue Ling bertanya dengan rasa tak berdaya, "Sebelum aku pergi, bisakah kau berjanji sesuatu padaku?"
Huanhuan mengangguk dengan kuat. "Katakan. Aku akan setuju dengan apapun."
"Aku tidak ingin mati sendirian. Bisakah aku menjadi pasanganmu?"
Huanhuan menjawab dengan air mata di matanya, "Baiklah!"
Xue Ling menatapnya dalam-dalam. "Benarkah? Tidakkah kau pikir aku terlihat terlalu jelek sekarang? Kau pasti akan menyesalinya di masa depan, bukan?"
"Tidak!" Huanhuan menggenggam lengan bajunya lebih erat, matanya penuh dengan air mata. "Aku tidak akan pernah menyesalinya!"
Xue Ling tertawa pelan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com