webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Tidak Terduga

Eldo duduk dengan gelisah di kursi halaman belakang, udara malam yang menembus Hoodie yang dia kenakan mampu membuatnya sedikit menggigil namun terasa menyejukkan. Belum lagi bau petrichor bekas hujan satu jam yang lalu masih tercium di hidungnya membuatnya tersenyum tipis.

Remaja berusia delapan belas tahun itu sangat menyukai hujan apalagi gerimis yang membuat dirinya terasa tenang pun membuatnya kembali memutar segala kenangan manis dirinya dan Nara sewaktu kecil dulu.

"Maaf ya, Ayah lama, tadi Ayah mengobati memar di dahi Reynar terlebih dahulu."

Eldo hanya tersenyum tipis mencoba menghilangkan kegugupan yang mendera tubuhnya, "Tidak apa-apa ayah."

Ketika Chandra duduk di sampingnya, kini tak ada pembicaraan yang dimulai, keduanya sibuk menyelami pikirannya masing-masing hingga suara Chandra kembali memecahkan keheningan di antara keduanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com