webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Tetap Tenang

Kamu tidak perlu merasa menang setiap harinya, kamu akan menang di satu kesempatan dan kamu tidak boleh menyia-nyiakannya.

Tenang saja semua akan baik-baik saja, kamu kuat kok menahannya jika belum mendapatkan kesempatan itu.

"Sel, gimana katanya Onad suka sama lu, tapi lu ajak pulang bareng aja mana kok gak ada kabarnya sih" Tukas Layla yang sedang bergerombol dengan yang lainnya.

"Nah iya Sel manaa kok lu diem-diem aja" Sahut Karin.

Selsa mencoba mencari alasan, "Onad kan lagi di rumah sakit sekarang jadi gue gak bisa dong ngajak dia pulang bareng"

"Kan baru aja, sebelum-sebelumnya mau nggak lu ajak" Karin mendesak Selsa untuk memberikan jawabannya, "Buktiin ke kita"

"Tenang aja, kemarin pas di rumah sakit, Selsa dekat sama orangtuanya kak Onad. Di kasih gantungan kunci sama Selsa juga di pakai" Shintia mencoba membela Selsa, karena dia yang tau perjuangan Selsa mendapatkan hatinya tidak mudah.

"Eh apa bener Sel? Sudah dekat banget dengan keluarganya? Kakaknya juga?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com