webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Stay Away

Naya lebih memilih duduk sendirian. Dari tempatnya ia mengamati Aldi yang mulai kehilangan kendali. Cowok itu menarik musuh bebuyutannya ke luar ruangan dan meninggalkan seorang gadis di sana.

Naya menghampirinya. "Gue heran deh sama lo, masih aja mau sama cowok brengsek yang udah jadiin lo bahan taruhan."

Gadis itu memandang Naya dengan tatapan tak bersahabat. Lalu meletakkan gelas berisi minuman yang belum disentuhnya sama sekali. Ia ingin pergi, tapi Naya menahan tangannya.

"Cuek banget, Frey." Naya tertawa kecil. Ternyata gadis itu memang masih membencinya sampai saat ini.

"Mentang-mentang udah punya banyak followers, jadi lupa sama temen lama," lanjut Naya. Ia menuntun Freyya untuk duduk bersamanya.

"Lo apaan, sih?" Freyya kesal dan menyingkirkan tangan Naya dari bahunya.

"Lo kenapa sih, Frey? Nggak jelas banget marah ke gue? Gue salah apa sama lo?" tanya Naya serius.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com