Naya lebih memilih duduk sendirian. Dari tempatnya ia mengamati Aldi yang mulai kehilangan kendali. Cowok itu menarik musuh bebuyutannya ke luar ruangan dan meninggalkan seorang gadis di sana.
Naya menghampirinya. "Gue heran deh sama lo, masih aja mau sama cowok brengsek yang udah jadiin lo bahan taruhan."
Gadis itu memandang Naya dengan tatapan tak bersahabat. Lalu meletakkan gelas berisi minuman yang belum disentuhnya sama sekali. Ia ingin pergi, tapi Naya menahan tangannya.
"Cuek banget, Frey." Naya tertawa kecil. Ternyata gadis itu memang masih membencinya sampai saat ini.
"Mentang-mentang udah punya banyak followers, jadi lupa sama temen lama," lanjut Naya. Ia menuntun Freyya untuk duduk bersamanya.
"Lo apaan, sih?" Freyya kesal dan menyingkirkan tangan Naya dari bahunya.
"Lo kenapa sih, Frey? Nggak jelas banget marah ke gue? Gue salah apa sama lo?" tanya Naya serius.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com