"Hei sayang...kok nangis sih? Sini lihat bapak.." Juna mengangkat pelan kepala Rendra agar bisa menatapnya. Dia memegang kedua bahu Rendra.
"Kamu itu anugerah terindah bagi Bapak, kamu itu pangeran kecil Bapak. Bapak akan lakukan apapun untuk kebahagiaan kamu, apapun itu." Tegas Juna.
"Rendra takut bapak kesinggung kalau aku bahas Bang Dirga dan Bunda, Rendra takut Bapak pergi..."
Juna mendekatkan badannya dan langsung memeluk tubuh Rendra erat. Memeluk tubuh lemah Rendra.
"Bapak..." panggil Rendra dalam pelukan Bapaknya. Dia semakin mengeratkan pelukannya. Berusaha memberikan ketenangan untuk Rendra.
"Pelukan Bapak hangat, apa pelukan Bunda dan Ayah juga sehangat ini?" tanya Rendra yang membuat hati Juna terasa tertusuk. Dia tau banget Rendra tidak pernah diperlakukan selayaknya anak oleh Addi, dan Rendra tidak pernah lagi mendapatkan pelukan dari Bundanya. Matanya terasa panas jika memikirkan hal itu.
"Hm, pelukan Bunda sama ayah kamu pasti lebih hangat sayang."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com