webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Serba Salah

"Editor? Iya gue tau Zee, Gibran emang editor. Dia sering edit cerita. Tapi emang loh itu penulis?"

"Sayang kamu kenal penulis Tasya Zay? Itu Zee. Zee sengaja rahasia identitas asli dia, aku juga gak tau alasannya kenapa? Kamu tanya aja sama Zee," Azzura tentu saja terkejut, jadi Zee itu penulis terkenal? Jadi Azzura selama ini juga ngefans sama Zee, sahabatnya sendiri?

"Zee gak sembunyiin identitas Zee ko, Tasya kan juga nama Zee."

"Ya Allah, jadi selama ini gue ngefans sama lo gitu? Gak nyangka gue, diem-diem gini ternyata lo banyak yang suka."

"Yang suka sama Zee itu cuman berapa aja Azzura, gak banyak. Mereka itu sukanya sama karya Zee, kaya Azzura juga. Azzura itu sukanya sama karya Zee, gak mungkin Azzura suka sama Zee," ucap Zee sambil terkekeh.

"Sumpah gue masih gak nyangka, Zee!"

Zee hanya tersenyum, sedangkan Gibran sudah gemas dengan tingkah Azzura pun mengacak-acak rambut Azzura.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com