webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Seorang Misterius

"Oh iya? Udah berapa lama lo di sana? Dari awal libur?"

"4 hari"

"Lah terus sebelum itu lo kemana?" tanya Jevano memandang curiga Rendra. Soalnya dia terakhir ketemu dengan Rendra di hari ujian terakhir. Setelah itu tidak ada kabar dari Rendra.

"Singapure"

Jevano dan Nana mengangguk, akhirnya ada titik terang. Mereka kira Rendra kabur.

"Foto kuy, terus kirim ke Haekal. Aing yakin pasti dia langsung mencak-mencak." Nana meletakkan stik PS yang dia pegang dan mengambil hp nya.

"Pake efek biar lucu," ucap Jevano memberikan saran. Nana sangat setuju dengan ide itu. Rendra ngikut aja.

"Jangan efek yang itu, gue nya jelek." Rendra gak setuju saat Nana memberikan efek muka bayi.

"Lucu kok." Nana memberikan pembelaan.

Mereka pun asik berfoto dan saling tertawa dengan hasil yang mereka dapat. Rendra seperti biasa bakalan emosi kalau hasil fotonya ga bagus dan dibiarkan oleh temannya itu.

"Hapus duluu"

"Enggak, buat pribadi doang. Ih cakep tau yang ini, ya gak Jen?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com