webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Segini Aja?

Jevano dengan mudah menjatuhkan teman-teman satu gengnya Tirta, satu persatu dia kasih pukulan atau tendangan telak sehingga tidak dapat memberikan perlawanan lagi.

Jevano menatap tajam dan terlihat fokus di saat mengalahkan teman-teman Tirta. Tidak ada senyum di wajahnya. Terlihat lebih menakutkan.

"Gue ingatin ke lo kalau apa yang gue lakuin di masa lalu gak seperti apa yang lo pikirin. Teman lo meninggal karena ketabrak di saat kabur dikejar polisi. Dan bisa-bisanya lo nyalahin gue atas semua yang menimpa teman lo sedangkan teman gue sendiri harus dirawat berbulan-bulan di rumah sakit karena ulah kalian!" Ucap Jevano penuh penekanan, rahangnya mengeras bahkan urat nadinya terlihat jelas.

"Hahaha teman lo masih untung nyawanya gak pergi," ucapnya enteng.

"Pikir oii, siapa yang salah di saat kejadian!!! Lo! Lo yang mulai! Kalau bukan lo dan Rendra, teman gue gak bakal cidera selama ini!" Jevano emosi.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com