webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Permohonan Maaf

Rendra tersenyum lebar. Juna tidak mengerti lagi berapa stok kesabaran Rendra dalam menerima takdirnya sendiri. Selalu senyum yang dia berikan, apapun kondisi dan sesakit apapun yang dia rasakan.

Di rumahnya, sudah ada Dirga dan Ema. Mereka menunggu kepulangan Rendra karena beberapa hari dirawat, Juna tidak memberikan izin kepada yang lain untuk menjenguk Rendra. Itu juga karena permintaan Rendra.

Juna langsung ke kamarnya, meninggalkan Rendra yang memilih untuk mengobrol dulu sama Dirga dan Ema. Tanpa Juna sadari, ada satu berkas yang jatuh dari dalam map yang dia bawa. Dia sudah ada di dalam kamar.

Dirga, Ema, dan Juna saling ngobrol di ruang keluarga. Mereka asik ngobrol dan membuat suasana jadi lebih hangat.

Kertas yang jatuh di lantai menarik perhatian Dirga. Dia mengambil kertas itu dan membaca kop surat yang ada di atas kertas tersebut.

"Rumah Sakit Kanker Dharmais? Siapa yang sakit kanker?" tanya Dirga bingung.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com