Rendra tersenyum lebar. Juna tidak mengerti lagi berapa stok kesabaran Rendra dalam menerima takdirnya sendiri. Selalu senyum yang dia berikan, apapun kondisi dan sesakit apapun yang dia rasakan.
Di rumahnya, sudah ada Dirga dan Ema. Mereka menunggu kepulangan Rendra karena beberapa hari dirawat, Juna tidak memberikan izin kepada yang lain untuk menjenguk Rendra. Itu juga karena permintaan Rendra.
Juna langsung ke kamarnya, meninggalkan Rendra yang memilih untuk mengobrol dulu sama Dirga dan Ema. Tanpa Juna sadari, ada satu berkas yang jatuh dari dalam map yang dia bawa. Dia sudah ada di dalam kamar.
Dirga, Ema, dan Juna saling ngobrol di ruang keluarga. Mereka asik ngobrol dan membuat suasana jadi lebih hangat.
Kertas yang jatuh di lantai menarik perhatian Dirga. Dia mengambil kertas itu dan membaca kop surat yang ada di atas kertas tersebut.
"Rumah Sakit Kanker Dharmais? Siapa yang sakit kanker?" tanya Dirga bingung.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com