webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Penyerangan

Setelah itu Avin meletakkan ponselnya dan langsung berlari ke arah kamar mandi untuk mengganti pakaian, saat keluar dari kamar mandi Avin sudah memakai celana jeans yang lututnya sobek dan atasan kaos putih polos. Zelsa yang melihat suaminya berpakaian seperti itupun mengernyit heran, ia ingin bertanya mau pergi ke mana tapi Zelsa tidak berani dan akhirnya ia memilih diam.

"Kak Avin barusan terima telepon dari siapa ya?" tanya Zelsa pada diri sendiri.

Avin menyambar jaket hitam yang berada di gantungan almari, lalu melangkah keluar kamar dengan tergesa bahkan Avin lupa jika ia belum izin pada istrinya. Saat ia melangkah menuruni tangga baru teringat Zelsa yang berada di kamar.

"Astaga, pakai acara lupa pamit," gerutu Avin dalam hati sambil berbalik melangkah menuju kamarnya kembali.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com