webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Pengakuan

"Kalau begitu dimana Rendra sekarang? Biar saya jemput," desak Addi.

"Astaghfirullah ini sangat lucu. Sudahi sandiwara anda Pak Addi. Saya tau anda seperti ini hanya karena ada Dirga di sini. Kalau anda bersikap seperti ini dari dulu saya pasti akan beritahu dimana Rendra sekarang. Dan kalau Rendra mendengar ucapan anda yang mengatakan anda adalah ayahnya, pasti dia akan sangat bahagia." Juna tidak bisa menahan ketawanya. Sungguh sangat lucu menurutnya.

"Cepat Juna!! Anda sudah membatalkan kerjasama kita, jadi saya berhak meminta Rendra untuk kembali kepada saya." Addi semakin tidak sabaran dan semakin mendesak Juna.

"Rendra hak saya, tanggungjawab saya. Sudah deh Pak Addi gak usah drama di depan Dirga. Kasian saya sama Dirga jadi bingung dan kehasut omongan Bapak." Juna langsung berdiri, malas lama-lama berbicara dengan batu dan orang penuh drama.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com