webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

He is Angry

"Poppy mau pergi naik gunung ya, Ma, Pa. Cuma tiga hari doang kok. Oke?" Gadis itu menggendong tas besarnya dan membuat kedua orang tuanya terkejut.

"Kok mendadak, sih?" Pria paruh baya di hadapannya itu bertanya dengan nada sedikit kesal. Bagaimana tidak jika anak gadisnya itu datang-datang langsung minta izin berangkat tanpa memberi tahu di hari-hari sebelumnya.

"Biar surprise gitu, Pa." Ia nyengir.

Naya, Valen, Edison, dan Budi cuma bisa menggeleng kepala.

Mau tidak mau, suka tidak suka, orang tua gadis itu akhirnya mengizinkannya.

"Kebiasaan banget lo minta izin pas mau berangkat, kalau nggak dibolehin gimana coba?" tanya Valen sambil menyetir mobilnya.

"Nggak mungkin nggak diizinin, kalian kan langsung datang jemput gue. Orangtua gue nggak tegalah biarin kalian pergi tanpa gue."

Di samping poppy, Naya sibuk memainkan game di ponselnya dengan telinga tersumpal earphonenya. Gadis itu hanyut dalam dunianya sendiri tanpa mau ikut menimbrung dalam obrolan teman-temannya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com