Motor hitam milik seorang gadis memasuki pekarangan rumah. Ia melepaskan helm yang masih terpasang di kepalanya. Earphone terpasang di kedua telinganya, membuat gadis itu bersenandung kecil sembari melangkah.
Dia memasuki dapur lalu mengambil air dingin, tanpa menghiraukan keberadaan Karina, bahkan ia tak melirik sedikitpun pada wanita itu.
"Sayang, kamu udah pulang?" Wanita paruh baya itu menghampiri putrinya. Menyentuh bahu gadis itu, tetapi tangannya di tepis dengan kasar.
"Mau Mama buatin apa?" tanya wanita itu yang masih berusaha membuat putrinya luluh padanya.
"Tadi Mama dapet telfon dari guru kamu, katanya kamu terlambat lagi?" Wanita itu terus berbicara meskipun tidak mendapat respon.
"Kamu jangan telat lagi, ya. Kalau perlu pintunya jangan dikunci, biar Mama bisa bangunin kamu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com