webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Bullshit

"Ayo, ikut gue." Gadis itu menariknya ke bangku yang ada di bawah pocin alias Pohon Cinta—tempat andalan buat cowok-cewek di sekolahnya melakukan PDKT.

Naya mengeluarkan pensil dan kertas gambarnya yang tidak diterima oleh gurunya. Gadis itu menuliskan beberapa kalimat.

"Nih, kalau lo bisa jawab dengan benar tiga aja, kita pacaran aja langsung."

Rudy menatap kertas yang kini sudah ada di tangannya. Hanya ada lima baris kalimat yang ditulikan di sana. Dan ia hanya perlu menjawab dengan benar tiga di antaranya.

Satu menit. Dua menit. Tiga menit. Bahkan saat bel masuk berbunyi, Rudy belum menuliskan apa-apa. Ia hanya mengamati kertas itu.

"Gak bisa jawab kan?! Gue nggak ngerti sama jalan pikir lo. Lo suka sama gue tapi gak tau apa-apa soal gue. Bahkan dikit pun lo gak tau."

Naya bangkit berdiri. Sebelum ia benar-benar meninggalkan Rudy, gadis itu menatapnya lekat-lekat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com