webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Anehh

"Kalau nanti Cia udah mau liat kamu lagi, walau ada sirat kekecewaan Mamah yakin lama-lama rasa kecewa itu akan hilang. Percaya sayang, hati Cia lembut dia mau memaafkan asal kita sabar. Kita harus yakin suatu saat nanti semua akan berjalan dengan baik. Percaya sama Mamah boy," tutur Arletta. Dia menggenggam erat kedua tangan Putranya menyalurkan rasa hangat dalam dinginnya malam.

Aksa tersenyum kecil seraya berkata, "Aku bakal berusaha, Mah."

"Oke sekarang masuk, ini udah larut jangan terlalu lama di balkon oke," titah Arletta.

"Mamah duluan aja, lagian besok pagi Mamah harus ke rumah sakit bukan?"

"Ya udah, Mamah duluan yah. Good night," Arletta berlalu setelah mengusap pala anaknya lembut. Meninggalkan Aksa yang masih termenung di balkon kamarnya.

Dia menatap langit malam yang memperlihatkan bulan dan satu bintang, ingatnya berputar saat masa di mana dirinya bermain bersama adik kecilnya dulu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com