"Jeha, bagaimana keadaan suamiku? Apakah dia baik-baik saja kan?" tanya Yuri dengan berderai air mata ketika melihat Jeha keluar dari ruangan Ryeon.
"Dia sudah stabil. Tinggal nunggu hasil Lab saja." jawab Jeha dengan lemas sebab dia ikut sedih melihat kondisi Yuri yang begitu terpuruk.
Yuri bisa bernafas lega ketika mendengar jawaban Jeha, meski begitu hatinya masih cemas sebab belum ada kabar kalau Ryeon menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.
"Syukurlah ... " ucap Yuri seraya merosot kelantai. Namun, tubuhnya langsung ditangkap oleh Ny Tresia.
"Sayang, kamu harus istirahat! Karena sedari pagi kamu hanya minum susu tanpa makan yang lain. Juga, kamu belum juga tidur. Apa kamu mau membunuh anakmu?" Ny Tresia begitu khawatir dengan kondisi Yuri yang lemah dan rapuh, dia tidak pernah menyangka kalau Yuri akan mengalami hal seperti ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com