Setelah membatin, Jeha terdiam sejenak memikirkan apa yang dikatakan Jo Kwangsu. Rasa penasaran pun timbul dalam hatinya.
Segera setelah itu ia tersadar dan membuat panggilan untuk Kenny yang sedang berada di Amerika, ia berharap bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaannya lewat Kenny.
"Hallo nona Kenny!" Sapa Jeha setelah panggilannya tersambung.
"Hallo Tuan Park! Senang bisa mendengar suara anda. Ada yang bisa saya bantu? Atau anda masih butuh darah saya buat Ryeon?" Tanya Kenny.
"Saya hanya ingin tau kabar Tuan Putri Aiko. Apakah kamu tau?" Lanjut Jeha.
Dari seberang telpon tidak terdengar suara apapun, Jeha semakin resah dan tidak sabar mendengar jawaban Kenny.
"Hallo nona Kenny, kenapa anda diam? Apakah ada sesuatu dan lain hal?" Tanya Jeha lagi.
"Maaf tuan Park! Saya ada kerjaan, mungkin kita bisa ngobrol lain kali. Kalau begitu saya tutup dulu." Kata Kenny seraya menutup telponnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com