"Bunda Maria, maafkan aku karena telah melupakan-Mu di saat masa kejayaanku. Mungkin karena hal itulah aku dihukum dengan cara yang buruk. Aku melakukan kesalahan yang fatal dan kesalahan itu mengubah semua hal. Aku... aku tak tenang. Apa yang harus aku lakukan? Semua menjadi rumit sekarang!" tutur Lizzy mencurahkan kegundahan isi hatinya.
Cukup lama Lizzy berdiri sampai dirinya dipanggil oleh seseorang. "Lizzy," Lizzy lantas memutar tubuhnya. Seorang pria dengan rambut beruban tersenyum pada Lizzy tampaknya dia mengenal Lizzy namun Lizzy tak tahu tentang pria tua itu.
"Sudah lama tak bertemu, terakhir kita bertemu saat anda masih kecil." Lizzy membulatkan matanya. Hanya satu pria yang dia kenal sewaktu kecil selain pelatih bulutangkis.
"Pastor Rolant."
💟💟💟💟
Keduanya duduk tak jauh dari Gua Maria. "Maaf Lizzy, bukan bermaksud menguping tetapi saya mendengar semua yang anda katakan. Apa masalahnya sangat besar?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com