"Aku mengerti." Intan Larasati mengangguk ringan.
Apa yang bisa Intan Larasati katakan?
Selama bertahun-tahun, sebagai tangan kanan Teddy Permana, dia selain mematuhi perintah, dia hampir tidak memiliki komentar pribadi. Kadang-kadang dia bahkan curiga bahwa dia hanyalah sebuah alat yang bisa digunakan Teddy Permana sesuka hati.
Meskipun Teddy Permana menghabiskan waktu bersamanya setiap hari karena pekerjaan, dia tidak pernah menunjukkan kasih sayang sedikitpun padanya selama bertahun-tahun.
Awalnya, Intan Larasati mengira Teddy Permana terlahir dengan tatapan dingin seperti ini, namun sejak melihatnya memperlakukan Dina Baskoro dengan begitu baik, hati Intan Larasati mulai terasa agak sulit untuk diseimbangkan.
Ternyata Teddy Permana bisa sangat emosional, tertawa, marah, sedih, dan cemas ...
Hanya saja emosi itu bukan untuk Intan Larasati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com