"Kamu!" Dina Baskoro memandang Ajeng dengan bingung dan marah, sama sekali tidak dapat memahami maksudnya.
Ajeng kemudian berkata dengan tenang, "Dina Baskoro, aku sarankan kamu mengurus urusanmu saja. Sekarang Dewi Indriyani sudah dikeluarkan dari kampus, itu sudah ditakdirkan, dan kamu tidak bisa mengubah apapun."
"Jika kamu ingin lulus dengan baik, kamu harus memperhatikan pelajaranmu sendiri. Jika kamu melewatkan begitu banyak kredit, jangan salahkan aku karena kamu yang tidak bertanggung jawab."
Setelah itu, Ajeng berbalik dan duduk kembali di kursinya. Dan terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.
_ _ _ _ _
Dina Baskoro melihat telepon genggamnya, hatinya merasa tenggelam. Tiba-tiba merasa sikap Ajeng agak aneh.
Mengapa reaksi Ajeng begitu kuat? Apalagi, dia sebenarnya mencoba melindungi anak laki-laki dan langsung menghapus buktinya.
"Apakah Ajeng memang sengaja tidak ingin kebenaran muncul ke permukaan?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com