webnovel

Chapter 01: Awal Berjumpa

"Jangan berlari, Tuan Putri!" 

"Berhenti disana, kami mohon!!"

Teriak beberapa orang dengan zirah menutupi bagian dada hingga kaki. Mereka berteriak memohon kepada wanita muda yang sedang berlari sekuat mungkin.

Sesekali wanita itu menggunakan sihirnya untuk mempercepat langkahnya, sehingga meninggalkan ksatria dibelakangnya yang telah kehilangan harapan.

Bagaimana tidak? Mereka yang bermodalkan ilmu pedang disertai kuda terlatih, diharuskan untuk mengejar seseorang yang memiliki kecepatan beberapa kali lipat dari kecepatan kuda?

"Mana mungkin aku mengikuti keinginan kalian, dasar bodoh! Wlee!" Sambil berlari, wanita itu menoleh kebelakang dengan lidah terjulur keluar.

Setelah cukup lama berlari, wanita itu akhirnya kehabisan mana, menyebabkan tubuhnya melemah kehilangan tenaga. 

"Aku harus beristirahat dulu. Aku yakin mereka tertinggal cu—!?" 

Ketika hendak untuk beristirahat di bawah pohon, wanita itu terkejut ketika mendapati seorang ksatria muda sedang melesat cepat ke arahnya. Tatapannya begitu dingin dan tajam, bahkan membuat wanita itu sedikit terintimidasi. 

"Sial, kenapa harus dia!?" Gumamnya kesal.

Merasa terancam, wanita itu segera beranjak, kemudian melanjutkan pelariannya sambil menghemat penggunaan mana. 

Karena itu juga, kecepatannya sedikit melambat dari sebelumnya. Hingga membuat kondisinya semakin tersudut dengan kehadiran ksatria muda yang masih melesat tanpa menurunkan kecepatannya.

"Oh tidak…" Bergumam lemah sambil membuat wajah kusut dengan mata memandangi ksatria muda.

Mencoba untuk tidak panik, wanita itu mengatur pernafasannya, kemudian mengedarkan pandangannya hingga berakhir dengan seringai tipis tiba-tiba terpasang di wajahnya.

"Maaf, sepertinya keberuntungan masih berpihak pada diriku…" 

Setelah berkata dengan suara lemah, wanita itu melesat ke arah timur, mengabaikan ksatria muda yang terus mengejarnya.

"Tolong aku!! Aku hendak diculik oleh seseorang!!" Teriak panik wanita itu kepada seorang pria berjubah hitam yang sedang berjalan santai di tengah hutan.

Mendengar suara seseorang, pria misterius meletakkan tangannya di belati kecil yang berada di pinggangnya. Memasang kewaspadaan, pria misterius berbalik, kemudian menodongkan belatinya ke arah wanita yang telah berada di dekatnya.

"A-apa!? Hey, tolong aku! Jangan bertindak menyeramkan seperti itu, tolong!" 

Mengabaikan kegelisahan di wajah wanita itu, pria misterius tetap mempertahankan posisinya dengan intimidasi yang kuat.

"H-halo? Tuan? Tolong, kumohon! Takdirku sedang dipertaruhkan sekarang. Jangan kau tambahkan garam lagi!" 

Masih bersi keras untuk membujuknya, wanita itu berkata dengan gelisah, sambil sesekali menoleh kebelakang dan menyebabkan hawa dingin mulai menyelimuti dirinya. Pasalnya, ksatria muda itu telah berada sekitar 100 meter di belakangnya.

'Oh tidak… Apakah Dewi Fortuna sedang tidur?' Batin wanita itu.

Setelah cukup lama menatap selidik sosok wanita di depannya, pria misterius segera melempar belati kecilnya ke belakang wanita tersebut.

Ketika belati itu melesat di sampingnya, wanita tersebut tercengang dan hanya bisa menatap belati yang sedang melesat tanpa bergerak sedikitpun.

Tak lama kemudian, terdengar suara dentingan keras yang cukup bergema di dalam hutan. Terkejut, wanita itu segera membalikkan tubuhnya kebelakang, dan terkejut ketika melihat ksatria muda telah berada beberapa meter di dekatnya.

Namun, langkah ksatria muda terhenti karena harus menangkis lemparan belati dari pria misterius. Walau kecepatan belati itu tak bisa diikuti oleh matanya, tetapi karena telah berlatih banyak, dengan intuisi yang tajam kstaria muda bisa menangkisnya.

"Siapa anda? Mengapa anda menganggu urusan Kerajaan?" Kata kstaria muda masih dalam nada yang sopan, walau terdengar sedikit ketidaksukaan.

"Aku hanya orang yang kebetulan terjatuh ke dalam perangkapnya…" Jawaban pria misterius membuat wanita itu menjadi sedikit kesal, tetapi dirinya tetap mencoba untuk tenang, kemudian berlari ke belakang tubuh pria misterius.

Melihat Tuan Putrinya semakin menjauh, ksatria muda berteriak memohon. "Tuan Putri Violet, saya mohon untuk kembali ke kerajaan. Tuan dan Nyonya sedang menunggu, mereka terlihat khawatir akan kondisi anda!"

Alih-alih membalas kegelisahan ksatria muda, Violet justru menjulurkan lidahnya sambil berwajah mengejek. 

"Kau pikir aku akan percaya dengan omong kosong itu? Orang tua mana yang menjodohkan anaknya dengan pria gendut yang memiliki otak kecil! Apakah itu bisa disebut sebagai kasih sayang!?" 

Mendengarnya, ksatria muda terdiam, sama halnya dengan pria misterius yang sedikit melirik ke arah Violet. Di dalam hatinya dia terkejut ketika mengetahui bahwa wanita di dekatnya merupakan seorang putri kerajaan.

'Putri Kerajaan? Apakah itu Kerajaan Malvingers? Jika seperti itu, apa yang harus kulakukan?' Batin pria misterius.

Ksatria muda kembali ke posisi tegapn ya setelah terdiam cukup lama. Matanya mulai memancarkan intimidasi yang di arahkan kepada pria misterius. Walau begitu, tindakannya tidak bekerja dengan sempurna.

Pria misterius tak bergeming, dan membalas tatapan tersebut. Matanyamemancarkan cahaya merah darah di balik topeng putih yang menutupi wajahnya. 

"Kau apakan Tuan Putri, sehingga dirinya bersedia untuk berada di dekat manusia kotor sepertimu!"

Amarahnya tak sedikitpun terpancing dengan tuduhan sepihak itu. Walau begitu, pria misterius mulai kesal, kemudian menarik kembali belati yang telah dilemparnya. Belati itu melayang cepat ke arahnya, membuat dua orang lainnya terkejut. 

'Apakah belati itu telah terhubung dengannya? Kenapa bisa melayang kembali?' Begitulah isi pikiran mereka ketika melihatnya.

Pria misterius kemudian berbalik, dan berjalan meninggalkan dua orang yang masih terdiam di tempatnya. Ia berharap, dengan ini semua hal merepotkan yang terjadi bisa berakhir.

Menyadari bahwa pria misterius telah meninggalkannya, Violet segera berlari mengejarnya yang telah berada jauh di depan. 

"Tunggu aku! Jangan tinggalkan aku sendiri!!"

Saat Violet sedang berlari ke arahnya, tiba-tiba saja ksatria muda ikut melesat dan hendak untuk menyerang pria misterius dengan kejam.

Entah untuk alasan apa, tetapi kemarahannya saat ini tidak bisa diremehkan. Ksatria muda seperti sedang marah karena sesuatu yang spesial telah direbut darinya.

"Mati kau, brengsek!" Kata ksatria muda.

Violet yang tak pernah melatih tubuhnya untuk pertarungan, tidak bisa bereaksi sedikitpun. Dirinya hanya bisa tercengang, berusaha untuk memblokir serangan ksatria muda, namun tubuhnya tak bisa bergerak.

Violet terus memohon kepada dirinya untuk bergerak, entah mengapa ia tidak ingin jika pria misterius itu sampai mati karena dirinya. 

Namun, satu hal yang mengejutkan terjadi. Pria misterius melakukan gerakan menghindar dengan cara menyamping, menyebabkan serangan ksatria muda hanya menusuk angin kosong.

"Menyebalkan." Kata pria misterius lemah, kemudian melayangkan kakinya dan menyapu tubuh ksatria muda dengan keras.

"Akh!"

Mendapatkan serangan tersebut kstaria muda terhempas begitu jauh. Hingga berakhir dengan menabrak batang pohon besar. Hantaman tersebut menimbulkan dentuman keras yang kemudian menggema di sekitar.

Aneh. Ksatria muda tiba-tiba langsung tidak sadarkan diri setelah menerima tendangan pria misterius. Bahkan sampai membuat Violet terkejut, dia menatap pria misterius dengan ketidakpercayaan.

"... Bagaimana bisa?"

Tak menanggapi keterkejutan Violet, pria misterius kemudian melanjutkan perjalanannya sambil tetap mengabaikan wanita itu. Namun, dengan cepat Violet mengekor kepada pria misterius.