"Aku ke masjid ya." pamit Astha.
"Hemm." jawab Alivia yang merasa enggan menatap suaminya yang tidak mau membantunya.
"Nanti siap-siap." pesan Astha. Tapi Alivia tidak menjawab. Dia malah pergi tanpa melihat suaminya. Dia kembali ke lantai dua tempat di mana kamarnya berada.
Astha hanya bisa menatap kepergian istrinya dengan kebingungan. Entah apa salahnya. Yang jelas istri kecilnya itu tiba-tiba memanyunkan bibirnya dan enggan melihatnya. Akhirnya Astha pergi ke masjid dengan seribu pertanyaan tentang sikap Alivia.
Alivia kesal pada suaminya yang tidak peka akan kemarahannya. Apa salah jika dia membela orang yang lemah dalam hal ini adalah para karyawan Golden Resto yang bulan ini terancam tidak digaji karena uangnya dibawa lari oleh Alana palsu.
Alivia menunaikan salat magrib terlebih dahulu. Bukan karena dia akan pergi makan malam dengan Astha, tapi karena dia ingin mencari tas bututnya yang semoga saja ada di dalam almari.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com