webnovel

Kamu Adalah Penggantinya

Setelah tiga tahun menikah dengan Fu Hansheng, Jiang Ran dengan sungguh-sungguh memainkan peran sebagai nyonya Fu. Setiap kali presiden Fu berselingkuh, dia yang akan mengurus akibatnya. Saat kekasih presiden Fu mendapat masalah dia yang pergi ke kantor polisi untuk menjaminnya. Tentu saja, bukan tanpa alasan dia melakukan ini. Setiap kali Jiang Ran membantu urusannya dengan seorang wanita, dia akan menjual barang dari rumah presiden Fu dan menyimpannya di lemari besi kecilnya sendiri. Akhirnya, tepat ketika dia menjual Villa terakhir atas nama presiden Fu, cinta presiden Fu kembali. Jiang Ran dengan senang hati menghitung harta kecilnya dan menunggu surat cerai. ------------------------------------------------------ Fu Hansheng tiba-tiba menemukan bahwa istrinya sedikit aneh akhir-akhir ini. Pesan teks yang dia kirimkan setiap hari hilang, dan dia juga tidak meminta uang kepadanya. Kaligrafi antik dan lukisan di rumah menghilang, dan bahkan Villa-nya juga menghilang. Fu Hansheng menggunakan kartu As-nya dan memberikan surat cerai di depannya. Benar saja, istrinya menangis ketakutan saat melihat surat cerai itu, membuat presiden Fu puas. ------------------------------------------------------ Yang satu mengira dia tidak berani menandatangani surat cerai. Dan setiap hari dia akan mencari cara untuk terlihat enggan menerima cintanya. Yang satu dengan cemas menunggu surat cerai. Bercerai, hapus kontaknya, block dia, dan tidak pernah bertemu lagi. Presiden Fu menatap istrinya yang menangis dan menandatangani surat cerai dengan cepat. Presiden Fu, “Oh oh, aku ceroboh.” Jiang Ran, “Oh ho, aku bebas.”

Kelinci Noob · Urban
Zu wenig Bewertungen
40 Chs

Aku Seorang J*lang, Tapi Bukankah Kamu Seorang B*jingan Juga?

Redakteur: Wave Literature

Mungkinkah karena aku menyukai tanaman ini?

Bagaimana bisa aku punya ide aneh seperti ini?! Aku sungguh ingin menampar diriku sendiri! Aku segera menyingkirkan pikiran mengerikan itu.

Sepatu hak tinggiku menginjak bebatuan kecil saat aku berjalan terburu-buru. Aku salah melangkah dan kehilangan keseimbanganku, seketika rasa sakit yang menyengat menyebar di kakiku.

Fu Hansheng yang berjalan di depan sepertinya memperhatikan ada sesuatu yang salah lalu berhenti.

Aku menguatkan diri untuk bangun ketika dia tiba-tiba melangkah ke arahku. Tanpa mengatakan apa-apa, dia menggendongku. Menghadapi tatapanku yang penuh keterkejutan dia berbisik di telingaku.

"Jiang Ran, kamu benar-benar menggunakan trik ini untuk merayuku."

Aku tak bisa berkata apa-apa. Aku berjuang untuk melompat turun dari gendongannya, tetapi dia memelukku lebih erat, ada sebuah emosi yang menarik muncul di matanya.

Dari bayangan pepohonan di luar hingga cahaya terang di dalam, wajah tampan Fu Hansheng tampak misterius dan tertutupi oleh kegelapan.

Malam ini sangat sunyi. Tetapi pada malam yang sunyi ini, seakan ada bom yang dijatuhkan di hatiku, membuat riak muncul.

Wajahku menjadi pucat, baru ketika Fu Hansheng memasuki kamar mandi aku bisa menenangkan diri.

Ada suara 'tring ting' dua kali, pesan teks muncul dari ponselku.

Itu adalah pesan dari Qiao Qiao.

"Ran sayang, aku menunggumu di luar, tapi aku tidak sengaja bertemu dengan si iblis Fu Hansheng. Di bawah tekanan jahatnya, aku terpaksa harus pergi dulu. Jangan salahkan aku karena tidak menunggumu!"

Aku masih menatap pesan teks dari Qiao Qiao ketika suara keras Fu Hansheng terdengar, "Jiang Ran!"

Aku dengan cepat berlari lalu berdiri di depan pintu kemudian bertanya dengan patuh, "Ada apa presiden Fu?"

"Bawakan pakaian gantiku masuk."

"Bawa masuk?" Otakku seakan berdengung. Apa dia lupa dengan hubungan kami?

"Cepatlah!"

Tiba-tiba, nada peringatan di suaranya terdengar di telingaku lagi.

Aku tidak berani menolak, jadi aku mengambil piyamanya, membuka pintu dengan hati-hati, dan memasukkan tanganku, "Pakaianmu."

Aku tidak tahu bagaimana kepatuhanku ini bisa menyinggung Fu Hansheng. Tapi dia meraih pergelangan tanganku dan menarikku ke dalam tanpa peringatan.

Udara panas membuat sekeliling dipenuhi dengan kabut. Dan shower membuatku basah. Aku segera menyisir rambut basah ke belakang, dia menggigit daun telingaku dengan tiba-tiba.

Aku merasa merinding di sekujur tubuhku. Aku tidak bisa membuka mataku tapi aku berusaha mendorongnya dengan tanganku. Suaranya yang serak menusuk telingaku.

"Saat kamu bersama denganku, sebaiknya kamu tidak memikirkan pria lain. Untuk apa He Zhizhou kembali lagi ke Cina? Apa jangan-jangan dia ingin kembali bersamamu Jiang Ran. Biar aku ingatkan, dia sudah memiliki tunangan."

Saat nama itu disebutkan, hatiku terasa seperti tertekan.

Baru beberapa hari He Zhizhou kembali ke Cina, tapi dia sudah memiliki tunangan. Jadi apa maksudnya ketika dia menemuiku dan mengatakan semua itu?

Menganggapku sebagai sebuah lelucon?

Ha ha.

Senyum menakutkan muncul di bibir Fu Hansheng, "Jiang Ran, b*jingan seperti itu bisa membuatmu terpesona. Kamu sungguh bisa menerima siapapun ya."

"Bukankah kamu juga seorang b*jingan?"

Aku tanpa sadar menjawabnya, wajahnya pun berubah mengerikan dalam sekejap. Satu tangannya yang bebas masuk ke sweaterku yang basah.

Dia dengan ramah mengingatkan, "Jika kamu lebih berhati-hati dengan mulutmu, kamu tak akan berakhir seperti ini."

"Oh?" Aku tersenyum, "Jadi itu kenapa kamu selalu acuh tak acuh padaku selama ini?"

Dia terdiam, tetapi senyum di sudut mulutnya menjadi semakin tidak bisa dipahami.

Suhu air berangsur-angsur menurun, dan akhirnya berubah menjadi air dingin. Dia tidak membiarkanku pergi, rasa dingin yang menusuk membuatku tanpa sadar melingkarkan tanganku di pinggangnya yang kuat.

Aku tidak ingat kapan aku digendong keluar oleh Fu Hansheng. Aku hanya merasa sangat hangat berada di pelukannya.

Saat aku masih dalam keadaan linglung, dia memelukku kemudian berbisik di telingaku, "Kamu cukup pintar, tapi ada sesuatu yang salah. Aku berbeda dari pria lain."

Karena merasa sedikit geli jadi aku menggerakkan tubuhku. Kelopak mataku terasa berat dan seakan tidak bisa membukanya, jadi aku menjawab dengan datar, "Apa bedanya?"

Orientasi s*ksual yang berbeda?