webnovel

Bab 1

Pagi ini seorang gadis biasa saja bersiap - siap untuk berangkat kerja. mengenakan kemeja putih celana hitam, dan berkaca mata.

"Bu aku berangkat kerja ya, nanti kalo pulang telat berarti aku dapat lembur" pamit kepada ibunya

"iya, nanti kalo pulang langsung pulang kerumah apa mampir ke ibu???" tanya ibu sol.

"nanti langsung pulang kerumah aja Bu, ngga mampir ke ibu kan tidak apa-apa kan?? soalnya kayaknya udah lelah banget" sahut Dewi dengan menggenakan sepatu. "sudah ya berangakat dulu, Assalamualaikum" sambil mengecup tangan ibunya.

"waalaikum salam" balas sang ibu sambil lanjut menyapu halaman depan rumah.

Dilain tempat

"Adi kamu berangkat jam berapa ini sudah jam 8, koper kamu sudah siap belum???" teriak Bu Nani

"Sudah ma...., sudah didalam bagasi, kenapa ibu teriak - teriak terus??? kan Adi deket sama ibu" jawabnya dengan nada jengah.

"kamu itu kalo ngga diteriaki mana mau menjawab mama, dari tadi kamu diam saja. kayak ayahmu itu kalo ditanya lama jawabnya" balas Bu Nani.

"kenapa ayah ikut-ikutan dibawa disini, kamu tuh ma, kalo marahin anaknya ya anaknya saja kenapa ayah ikut dibawa-bawa. kamu juga di, jadi anak tuh yang nurut juga, masa masalah begini aja ayah harus turun tangan" jawab Pak Muji sambil membawa kopi.

"suruh nikah tuh anakmu yang penurut itu, aku sudah lelah teriak-teriak setiap hari, ingat Adi kamu tuh ngga semakin muda, yang ada kamu semakin tua" omel Bu Nani. Yang dimarahi tetap diam saja sambil melihat jam tangan rolex yang melingkar ditangan kirinya. "tuh kan dia diam saja, capek aku marah-marah, yang ada nanti tensiku semakin naik saja sama dia" sambil berkacak pinggang masuk kedalam rumah.

"nah kan, kalo seperti ini ayah nanti yang kena imbasnya dari mamamu" sambil menepuk bahu anaknya.

"hmmmmmm....., ya bagaimana lagi, kan belum ketemu jodohnya. lagian si Nella juga sudah punya anak, main aja sama Nana dan Mira. toh sama aja kan" balas Adi.

"kamu tuh ya, dasar ngga pengertian sekali sama orang tua, ingat umurmu sudah kepala 3 mau nunggu kepala berapa kamu nikahnya" balas pak Muji sambil memukul pantat anaknya.

"udah lah yah, nanti ada waktunya sendiri buat aku nikah, sabar lah" balas Adi malas.

"bener mamamu bilang, kamu tuh harus direndam air panas biar matang pikiranmu" sergah pak Muji.

" yah, aku berangkat dulu, si Ovan sudah kode berangkat" pamit Adi.

"hmm....., cepet bawa mantu kalo pulang" balas pak Muji.

"emang bisa Nemu dijalan??? apa ayah nyuruh Adi jajan diluar???" jawab Adi dengan pongahnya.

"awas saja nanti kalo ada perempuan datang kerumah mencarimu meminta pertanggung jawabanmu, aku seret dan penggal kepalamu didepan mamamu" hardik pak Muji.

"lah, tadi ayah bilang suruh bawa pulang mantu, ya bagaimana lagi" jawab Adi sambil mengejek.

"sudah pergi sana, lama-lama kopi q melayang dimukamu dari pada masuk tenggorakan ayah" jawab pak Muji sambil duduk dikursi teras.

"Adi berangkat dulu yah,....," sambil melangkah menuju pintu mobil.

"oohh..... begitu ya cara berpamitan sama orang tua, sudah lupa unggah ungguhnya" sindir pak Muji terhadap sikap Adi yang langsung berangkat kerja seperti tamu dirumahnya

"kan ayah sendiri yang bilang nanti mau nyiram Adi pake kopi, dari pada Adi ganti baju lagi, mending Adi langsung berangkat sekalian " jawab Adi santai sambil menuju kearah ayahnya.

"awas saja kalo kamu kesulitan ngatur disana terus minta bantuan ayah, mana ayah mau bantu urus lagi" ancam pak Muji.

"ayah, jangan marah-marah cukup mama aja yang selalu marah-marah sama Adi, okeh. nanti Adi transfer ke rekening ayah buat belanja". jawab adi sambil mengambil tangan ayahnya untuk ucap salam.

"ayah ngga perlu uangmu, yang ayah mau mantu cantik" jawab pak Muji.

"hmmmm.... Adi berangakat dulu yah, bilang sama mama juga, nanti biar ngga marah-marah lagi. assalamualaikum".pamit Adi

"waalaikum salam" sambil menatap punggung Adi menuju mobilnya.

ya sebut saja namanya Dewi Maria Ulfa, anak dari ibu sholikhah dan bapak kuswaji, anak yang mandiri sejak ditinggal terpisah dengan orang tuanya.

bukan karna berpisah, tapi Dewi ingin belajar hidup mandiri semenjak ayah dan ibunya memutuskan untuk menempati rumah orang tuanya (kakek neneknya yang sudah almarhum), dia menempati rumah orang tuanya yang ditinggal kosong semenjak orang tuanya menempati rumah orang tuanya.

Dewi bukanlah seorang lulusan mahasiswa seperti remaja kota pada umumnya, dia hanya lulusan tamat SMA yang memutuskan untuk bekerja dari pada menempuh kuliah, karna keinginan untuk membantu orang tuanya.

ya Dewi belajar hidup dengan keras setelah kebangkrutan yang menimpa ayahnya karna merasa ditipu rekan kerjanya yang selama ini bekerja sama. setelah itu dia memutuskan untuk berkerja daripada lanjut sekolah ke perguruan tinggi, layaknya teman-teman sekolahnya.

Dewi mempunyai 2 adik perempuan yang bernama Vetty dan Sherly, jarak usia mereka terpaut lumayan jauh, Dewi dan Vetty terpaut 7 tahun, Vetty dan Sherly juga terpaut 7 tahun.

kebayangkan jarak usianya mereka. sekarang usia Dewi sudah 28 tahun sudah bekerja selama 9 tahun di sebuah perusahaan asing yang bergerak dalam pengalengan ikan.

sedangkan Adi, dia anak pertama dari bapak Muji dan ibu Nani, dia mempunyai adik yang bernama Nella, yang sudah berumah tangga dan dikaruniai 2 orang anak perempuan. karna usia Adi sudah mencapai kepala 3 orang tuanya resah kenapa sampai sekarang anaknya masih belum memutuskan untuk berkomitmen.

dilihat dari penghasilan sebagai pegawai kantor juga mempunyai penghasilan yang menjanjikan, apa sebenarnya alasan anaknya itu masih tetap sendiri??? itulah pemikiran orang tua Adi selama ini.

dan tanpa mereka sadari bahwa anaknya adalah seorang bos yang mempunyai sebuah perusahaan sendiri di bidang jasa yang dikelola oleh teman dekatnya. Dia menjabat sebagai CEO tapi dia tidak pernah memberitahukan kepada orang tuanya, yang orang tuanya tahu anaknya hanya bekerja di kantor yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Adi termasuk anak yang pendiam dalam hal apapun termasuk dalam hal urusan percintaan, apalagi setelah putus dan tersakiti dengan mantan pacarnya yang lalu. itulah sebabnya dia sampai pada saat ini masih memutuskan untuk sendiri tanpa memberi tahu orang lain.

Akankah pada akhirnya Dewi dan Adi bertemu dan menjadi satu dalam suatu hal yang membuat mereka menjadi terikat satu smaa lain, hanya tuhan yang tahu dan atas campur tangan Tuhan pula mereka menyatu.